TURUNKAN PLAK PADA PEMBULUH DARAH DENGAN KONSUMSI OMEGA-3 MINYAK IKAN KEMBUNG

TURUNKAN PLAK PADA PEMBULUH DARAH DENGAN KONSUMSI OMEGA-3 MINYAK IKAN KEMBUNG
info gambar utama

www.rastrelligerkanagurtaofficial1.blogspot.com

Minyak Ikan Kembung Kaya Omega 3
info gambar

Sejak tahun 1992 penyakit jantung telah menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. Hasil survei Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa penderita penyakit jantung telah mencapai 160 orang per 100.000 orang. Diantara penyakit jantung yang sering menimbulkan kematian adalah jantung koroner. Penyakit jantung koroner hampir selalu akibat dari proses ”aterosklerosis”. Aterosklerosis adalah peradangan pada pembuluh darah yang menimbulkan penebalan dan pengerasan dinding arteri, sehingga mengakibatkan kekakuan arteri. Aterosklerosis disebabkan tingginya plasma kolesterol LDL, yang merupakan penyebab paling umum jantung koroner.

Permasalahan ini harus segera dicegah dengan solusi tepat guna. Salah satunya dengan konsumsi bahan pangan sehat kaya asam lemak tak jenuh omega-3. Omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan terutama bagi penderita kolesterol tinggi. EPA dan DHA merupakan jenis omega-3 yang paling dominan pada minyak ikan. Konsumsi EPA dan DHA dalam jangka waktu panjang terbukti mampu menurunkan resiko kematian mendadak hingga 45 %. EPA dan DHA juga bermanfaat menurunkan kolesterol dalam darah khususnya LDL, anti agregasi platelet dan anti inflamasi. Konsumsi makanan yang kaya akan omega-3 juga telah terbukti efektif menurunkan resiko serangan jantung.

Pemanfaatan asam lemak omega-3 biasanya diperoleh dari konsumsi minyak ikan salmon. Namun, terdapat satu jenis ikan laut yang memiliki kandungan lemak tinggi, yaitu Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta). Lemak dari hasil perikanan bepotensi mengandung asam lemak omega-3. Berdasarkan Laporan Statistik PPS Belawan Tahun 2012 menyatakan bahwa produksi ikan kembung merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang dominan tertangkap dan mengalami peningkatan produksi sebesar (10,18%) dari total produksi yaitu sebesar 6447 ton. Hampir semua hasil tangkapan ikan kembung dikonsumsi habis untuk masyarakat lokal.

Sebagai dukungan terhadap program pemerintah, terutama Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), yaitu #GEMARIKAN, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK-UB), yaitu Faizatus Sholihah, Melynda Dwi Puspita dan Wildan Bagaskoro bermaksud melakukan penelitian terhadap dampak pemberian Minyak Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) terhadap penurunan plak pada pembuluh darah akibat atherosklerosis sebagai upaya peningkatan kesehatan jantung di Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan selain mengajak masyarakat untuk meningkatkan daya konsumsi ikan terutama ikan kembung, masyarakat juga diajak untuk lebih mencintai kesehatan jantungnya.

Mereka melakukan pengujian pada tikus putih jantan (Rattus novergicus) dengan berat 220-250 gram. Hewan uji diberi perlakuan hiperkolesterolemia (>200 mg/dl) hingga terbentuk aterosklerosis (plak pada pembuluh darah) selama 70 hari. Pemberian pakan berupa BR-II dengan komposisi (g/kg diet), air maksimum 12%; protein kasar minimum; lemak kasar minimum 4%; serat kasar maksimum 5%; abu maksimum 6,5%; kalsium 0,91-1,1%; fosfor 0,7-0,9% dan ditambahkan minyak babi 10 gram/100 gram pakan. Perlakuan hiperkolesterol dengan minyak babi melalui proses penyondean sebanyak 1 mL perhari. Dari total berat ikan kembung 2 kg diperoleh rendemen akhir setelah proses sentrifugasi dengan kecepatan 2.500 rpm selama 10 menit sebanyak 202 mL (tanpa pemurnian). Pemberian minyak ikan kembung sebanyak 1 mL, 3 mL dan 5 mL selama 20 hari (P1, P2 dan P3). Lalu dilakukan pengujian total kolesterol, LDL, HDL dan MDA (plak) Minyak ikan kembung terbukti mengandung asam lemak omega-3 dan mampu menurunkan kolesterol pada tikus hiperkolesterol.


Sumber: www.rastrelligerkanagurtaofficial1.blogspot.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini