Bersama Mahasiswa Undip, Buku “Topografi Kajen” Karya Asli Pemuda Kajen Resmi Diterbitkan

Bersama Mahasiswa Undip, Buku “Topografi Kajen” Karya Asli Pemuda Kajen Resmi Diterbitkan
info gambar utama

(1 Juli 2018)-Semangat Para Pejuang PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) delegasi dari Universitas Diponegoro kembali membakar. Kali ini, tim PKM bekerjasama dengan Karangtaruna Sumohadiwijayan yang diberi nama Sumohadiwijayan.

Tim PKM itu sendiri terdiri dari 4 anggota, yaitu Faiz Pajaran(2014), Ilham Alkian(2014), Novita (2016), dan Kencana (2017) dibawah bimbingan Rabith Jihan Amaruli M.Hum. Proposal mereka yang berjudul “Kadjen Heritage Of Religion” berhasil disoroti oleh Kemenristekdiki hingga akhirnya tim ini bisa bergulat dalam meraih kemajuan di Desa Kadjen. Kajen sendiri merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Margoyoso,kira-kira 18 Km dari pusat Kota Pati. “Desa Kajen merupakan desa yang memiliki potensi luar biasa terutama dalam bidang pengembangan kawasan edu-religi. Apabila dikembangkan dengan baik dan intensif, desa ini bisa dijadikan ikon Kabupaten Pati sebagai kawasan edu-religi yang ramai di kunjungi. Itulah sebabnya saya bersama tim saya tertarik untuk menjadikan Desa Kajen sebagai obyek mitra dari proposal kami”, ucap Faiz Pajaran selaku ketua tim PKM. Pendapat tersebut didukung dengan berbagai unsur-unsur religi yang dimiliki Desa Kajen.

Setelah menjalankan beberapa program, akhirnya telah sampailah mereka di puncak program , yakni pemasangan plang jalan dan launching buku. Pemasangan plang tersebut bertujuan untuk memudahkan para pengunjung dalam membaca peta jelajah pusaka. Untungnya, saat ini tim PKM dan karangtaruna berhasil menciptakan sebuah sistem baru bagi para pengunjung yaitu sistem paket. Paket tersebut terdiri dari paket A dan paket B. Paket A merupakan paket paket edukasi,yaitu pengunjung diajak untuk menikmati asyiknya berkeliling jelajah pusaka Kajen sambil mendengarkan sejarah unik masing masing obyek bersama tour guide. Sementara paket B merupakan paket religi, yaitu paket ziarah ke makam KH. Mutamakkin dan tokoh agama lainnya. Itulah sebabnya, saat ini dicetaklah semacam peta saku yang digunakan mempermudah para pengunjung dalam melakukan kegiatan jelajah pusaka maupun berziarah. Hal ini dibuat karena mengingat kasus-kasus sebelumnya yakni banyaknya seseorang yang hilang atau terlepas dari rombongan ziarahnya karena kondisi tempat yang sangat ramai dan padat oleh para pengunjung maupun para santri.

Acara yang diadakan pada pagi hari itu disertai dengan acara launching buku karya karangtaruna dan tim PKM. Judul dari proposal yang dinamai “Kadjen Heritage Of Religion” tersebut juga sekaligus sebagai judul dari buku topografi karya remaja Kajen. Buku tersebut berisi tentang sejarah makam, benda pusaka, artefak serta pondok-pondok yang ada di Kajen. Untuk memperoleh informasi sejarah tersebut, karangtaruna Sumohadiwijayan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan sebuah penelitian di Desa Kajen. Penelitian tersebut akhirnya di tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul “Kadjen Heritage Of Religion”.

Kunci goal terbesar dari serangkaian program tim PKM UNDIP tersebut sebenarnya ada di acara ini karena program ini sekaligus bebarengan dengan penyerahan Proyek dari tim PKM UNDIP kepada Karangtaruna Sumohadiwijayan. Harapannya, karangtaruna dapat tetap menjalankan keberlanjutan program dan mengembangkan potensi edureligi Desa Kajen dengan baik dan intensif. Tidak hanya itu, acara yang terakhir ini didatangi oleh karangtaruna se-Desa Kajen, tokoh-tokoh agama, perangkat desa dan santri-santri pondok Desa Kajen. Tim PKM juga bekerja sama dengan DISKOMINFO Kabupaten Pati agar artikel kegiatan tersebut dapat diunggah di laman web DISKOMINFO Kabupaten Pati.

Segala rangkaian acara tersebut tidak hanya semata-mata membranding Desa kajen tetapi juga menuai suatu keberkahan sesuai dengan teriakan semangat antara TIM PKM UNDIP dan karangtaruna yang berbunyi “Berkah, berkah, berkah”. Selain itu, diharapkan pula keberlanjutan program dapat berjalan dengan baik. Apabila keberlanjutan program dan perkembangan edu-religi dapat berkembang dengan baik, maka Desa Kajen dapat dikatakan sukses dalam menggali potensi edureligi yang terpendam dan Desa kajen sudah sepantasnya untuk dijadikan sebagai ikon Kabupaten Pati yang ramai di kunjungi.
Sumber: tulisan pribadi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini