Lewat Kukis, Ini Cara Mahasiswa Universitas di Yogyakarta Cegah Tumor dan Kanker!

Lewat Kukis, Ini Cara Mahasiswa Universitas di Yogyakarta Cegah Tumor dan Kanker!
info gambar utama

Ada yang unik dari inovasi yang dilakukan empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Keempat anak bangsa tersebut menciptakan biskuit atau cookies dengan bahan tambahan berupa bubuk daun sirsak yang rupanya berpotensi mencegah penyakit tumor juga kanker.

Diah Ayu, Athaya Shafiyya, Muhammad Haidar, dan Ayu Sundari merupakan empat mahasiswa yang berasal dari fakultas berbeda. Namun keempatnya memiliki keinginan yang sama dalam menciptakan cookies yang mampu dinikmati dan juga sehat untuk dikonsumsi.

Original . . . . #coodasi #cookiesdaunsirsak #original

A post shared by coodasi (@fantasticoodasi) on

Diakui melalui Kompas, bahwa kue kering yang mereka ciptakan berpotensi mencegah penyakit tumor dan kanker berkat kandungan antioksidan juga acetogenin (zat anti kanker) yang dimiliki oleh daun sirsak. Ide awal pembuatan kue kering tersebut pun bermula dari adanya keprihatinan mereka terhadap pola hidup masyarakat modern yang senang mengonsumsi makanan instan.

“Awalnya kami melihat bahwa masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dewasa mempunyai kecenderungan yang tinggi dalam mengonsumsi junk food dan makanan instan yang mampu menimbulkan gangguan kesehatan. Tanpa disadari, konsumsi makanan tidak sehat tersebut dapat memicu radikal bebas dalam tubuh sehingga dalam jangka panjang dapat memicu zat-zat karsinogenik yang menimbulkan penyakit tumor dan kanker. Melihat fenomena tersebut, kami berpikir untuk mencari alternatif pencegahan keduanya sedini mungkin,” kata Diah.

Cookies pun kemudian dipilih untuk diolah menjadi media yang memungkinkan dalam rangka mencegah penyakit tumor dan kanker. Di sisi lain, tak dapat ditampik bahwa cookies merupakan sajian yang disukai dan mampu dinikmati banyak kalangan.

Pengembangan ide mengenai pembuatan cookies tersebut didukung penuh oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Proses pembuatannya pun dilakukan secara langsung oleh keempatnya guna mendapat hasil yang lebih efektif.

Keunggulan lain yang dapat ditemukan dari cookies tersebut adalah digunakannya tepung mocaf yakni tepung singkong modifikasi yang gluten free dan kaya akan serta. Lebih lagi, kue kering tersebut juga rendah kalori sebab gula yang digunakan cukup sedikit, sehingga cocok dinikmati pula oleh para penderita diabetes.

Turut disampaikan bahwa hingga saat ini, produk biskuit yang mereka ciptakan telah terjual sebanyak 950 buah. Ada tiga varian rasa yang tersedia yakni original, cokelat, dan pandan, yang dijual dengan harga ekonomis.

Bagaimana? Pasti kawan GNFI tertarik untuk menikmati biskuit tersebut kan?

Jangan lupa untuk turut mempromosikannya di berbagai kalangan ya. Sebab selain murah dan sehat, biskuit tersebut juga merupakan karya anak bangsa yang inovatif.

Bangga anak bangsa!


Sumber: Kompas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini