Dieng Culture Festival Ke-9 Siapkan Lahan Kemah Untuk Wisatawan

Dieng Culture Festival Ke-9 Siapkan Lahan Kemah Untuk Wisatawan
info gambar utama
Festival budaya tahunan Dieng Culture Festival (DCF) edisi kesembilan siap digelar. Pada tahun ini, kawasan Candi Arjuna di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara Jawa Tengah akan menggelar berbagai pertunjukan seni. Acara yang identik dengan budaya "Anak Gembel tersebut akan digelar pada 3-5 Agustus 2018 mendatang.

Berdasarkan rilis yang diterima GNFI, Dient Culture Festival IX tahun ini akan menampilkan berbagai acara seperti seni tradisi lokal, jazz di atas awan, pertunjukan tari, pertunjukan musk, pesta lampion, serta kembang api. Sementara puncak acara akan dilakukan ritual pencukuran rambut anak gembel di kompleks candi Arjuna.

Lebih menarik lagi, pada bulan Juli dan Agustus tahun ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) RI memperkirakan suhu udara di beberapa dataran tinggi Indonesia akan mengalami suhu rendah. Hal ini menyebabkan dataran tinggi seperti Dieng sempat mengalami beku akibat suhu yang mendekati nol derajat celsius. Fenomena ini tentu saja akan turut membuat wisatawan semakin penasaran dengan dataran tinggi Dieng.

Kordinator Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Fauzi menjelaskan bahwa Dataran Tinggi Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo membuat penyelenggaraan acara ini melibatkan kedua kabupaten. Hal ini dilakukan karena Dieng dipandang merupakan milik bersama sehingga kendati acara digagas dan dilaksanakan oleh Pokdarwis Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, pihak penyelenggara juga melibatkan warga dari desa-desa dari Kabupaten Wonosobo.

“Kawasan dataran tinggi Dieng ini, secara geografis terdapat di dua kabupaten, sebagian besar di wilayah Banjarnegara, dan sebagian lainnya di wilayah Kabupaten Wonosobo. Namun demikian, kita semua harus menjaga dan mengelola kawasan wisata dataran tinggi Dieng ini secara bersama-sama. Batasan geografis hanyalah soal administratif, Dieng milik semua orang yang harus dijaga dan dilestarikan secara bersama. Baik peninggalan sejarah, maupun kebudayaannya” ujar Alif Fauzi.

Sementara itu Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengharapkan para wisatawan baik dari dalam negeri dan luar negeri untuk hadir menikmati keragaman kebudayaan dan keindahan kawasan dataran tinggi Dieng.

“Silahkan hadir di festival kebudayaan yang dilangsungkan di kompleks candi Arjuna pada ketinggian 2160 meter di atas permukaan laut. Ada banyak pertunjukan, dan pameran produk-produk UMKM di Banjarnegara yang ikut memeriahkan Dieng Culture Festival kali

ini” Ujar Budhi Sarwono.

Budhi juga menjelaskan bahwa pada acara DCF ke-9 ditargetkan akan mampu menarik wisatawan sebanyak 100 ribu orang selama 3 hari festival berlangsung. Jumlahnya yang fantastis menyebabkan pengaruh yang besar pada perekonomian di sekitar Dieng. Salah satu penyumbang utamanya adalah dari sektor penginapan atau homestay di desa Dieng Kulon maupun Dieng Wetan yang telah habis dipesan. Akibatnya, para panitia penyelenggara berencana untuk menyediakan penginapan alternatif berupa lahan kemah untuk wisatawan.

Acara yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata RI ini juga menjadi salah satu even penting pariwisata di Indonesia. Pihak kementerian pun memasukkan DCF ke dalam 100 Wonderful Events Indonesia tahun 2018 bersama dengan even pariwisata menarik lainnya di Indoensia.

Kementrian Pariwisata RI telah menjadikan Dieng Culture Festival salah satu dari 100 Wonderful Events Indonesia 2018. Festival ini diharapkan menjadi magnet yang menarik bagi wisatawan untuk berkunjung dan berwisata di Indonesia.

"Festival telah menjadi ciri dan atraksi utama setiap daerah untuk menarik kunjungan wisatawan. Dalam satu tahun ini kita siapkan lebih dari 100 kegiatan festival yang diselenggarakan di berbagai daerah di Tanah Air sebagai daya tarik untuk mendatangkan lebih banyak lagi kunjungan wisatawan." kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini