Antusias Warga untuk Naik Kendaraan Umum Meningkat, Transjakarta Tambah Rute untuk Ciledug!

Antusias Warga untuk Naik Kendaraan Umum Meningkat, Transjakarta Tambah Rute untuk Ciledug!
info gambar utama

Pemerintah secara bertahap mulai menjawab keresahan masyarakat akan transportasi umum, khususnya warga Ciledug dan sekitarnya. Keresahan-keresahan tersebut diantaranya adalah kurang praktisnya aksesibilitas menuju wilayah-wilayah sentra bisnis dan pusat kota. Sebelumnya, warga Ciledug yang hendak menuju wilayah-wilayah tersebut harus berganti bis dan ikut terjebak macet karena berada satu jalur dengan kendaraan-kendaraan pribadi, menyebabkan kendala-kendala seperti keterlambatan dan kelelahan karena berlama-lama di jalan, yang secara tidak langsung ikut memengaruhi penekanan angka produktifitas. Pentingnya pengembangan transportasi sebagai faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia dirasa menjadi alasan logis perkembangan yang kian pesat oleh transportasi milik daerah yang mengklaim dirinya sebagai Smart City’s Mobility.

Kepala Humas PT Transjakarta, dikutip dari Kompas, mengatakan bahwa penambahan rute biasanya berdasarkan kepada kebutuhan pelanggan. Apalagi, rute-rute yang ditambah adalah wilayah dengan trafik penumpang yang terdiri dari para pekerja, yang sangat potensial. Meskipun wilayah Ciledug yang dapat dijangkau oleh Transjakarta hanya sampai Puri Beta dikarenakan permasalahan birokrasi dengan pemerintah daerah Tangerang, koridor 13 selalu padat peminat atau penumpang. Akses yang mudah dengan hanya sekali naik bis Transjakarta dengan harga yang sangat terjangkau serta bis yang nyaman dan koridor eksklusif yang dimilikinya menjadi kelebihan yang membuat calon penumpang khususnya warga Ciledug lebih memilih menggunakan moda transportasi yang memiliki total 13 koridor tersebut. Terlebih khusus untuk koridor terakhir ini, koridornya berada di atas jalan layang, yang akan melewati atap-atap rumah warga dan gedung-gedung, dan koridor ini eksklusif hanya dapat dilewati oleh bis Transjakarta.

Terhitung sejak Akhir bulan lalu, rute untuk koridor 13 telah ditambah, yaitu relasi Ciledug-Kuningan, yang akan melewati wilayah-wilayah perkantoran seperti Kuningan Barat, Kuningan Timur, Patra Kuningan, Departemen Kesehatan, GOR Soemantri, Karet Kuningan, Kuningan Madya, Setiabudi Aini, Latuharhari dan Halimun. Akan banyak gedung-gedung pemerintahan dan tower-tower perkantoran serta pusat-pusat perbelanjaan di sekitar Kuningan akan dilewati bis relasi tersebut. Koridor 13 juga semakin lengkap setelah adanya rute Ciledug-Blok M, Ciledug-Pancoran, Ciledug-Tosari dan Ciledug-Ragunan. Rute Ciledug-Ragunan yang awalnya hanya dibuka di akhir pekan, kini juga mulai dibuka tiap hari terhitung sejak tanggal 25 Juni 2018 lalu. Rute tersebut melewati daerah perkantoran di sekitar Mampang Prapatan, Pejaten dan juga Jalan TB Simatupang.

Kemudahan transportasi tersebut dapat membuka jalan bagi warga Ciledug untuk menemukan peluang-peluang baru dalam berkarir, khususnya, dan berbagai keperluan lainnya. Yang pasti, kemudahan akses ini secara optimis dapat mengurangi konsumsi kendaraan pribadi yang masih menjadi kendala utama permasalahan kemacetan, dan secara bertahap dapat menjawab permasalahan lingkungan seperti polusi.


Sumber: Kompas | Detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini