Kontribusi Tri Rismaharini dalam Jembatan Ujung Galuh

Kontribusi Tri Rismaharini dalam Jembatan Ujung Galuh
info gambar utama

Siapa warga Surabaya yang tidak kenal dengan Dr. Ir. Tri Rismaharini, atau yang biasa di panggil dengan ibu Risma, ibu arek-arek suroboyo beliau merupakan lulusan dari Sarjana Arsitektur ITS yang pastinya jago dalam hal mendesain.

Jembatan Ujung Galuh merupakan jembatan yang berada di jalan Ngagel, Wonokromo, Surabaya. Jembatan ini menghubungkan Jalan raya Darmokali dengan Jalan Ngagel. Jembatan ini di bangun guna untuk menguraikan kemacetan yang sering terjadi di ngagel dan untuk meningkatkan ekonomi Surabaya.

Dinamakan Ujung Galuh karena Ujung galuh merupakan nama dari Kota Surabaya pada masa Ke-emasan Majapahit, "Nama lama di Surabaya. Kalau dengar Kerajaan Majapahit Ujung Galuh itu ya lokasinya di Surabaya," kata Risma.

Wali Kota Risma mengaku bahwa jembatan ini memiliki keunikan ketimbang jembatan yang lain. "Jembatan ini menyatu dengan lingkungan, beda dengan yang lain," ujar Risma. Karena Risma mendesain jembatan ini dengan mengintegrasikannya dengan lingkungan sekitar yang masih banyaj berdiri bangunan kuno.

Jembatan ini memiliki lebar 9 meter dan memiliki panjang 46,43 meter. Jembatan ini memiliki troroar yang lumayan lebar untuk pejalan kaki yang ingin menggunakan Jembatan Ujung Galuh, dengan di tambah taman yang menambah suasana hijau untuk tempat beristirahat usai jogging atau tempat foto dan selfie ria.

Jembatan ini sudah bisa di gunakan sejak Awal Mei 2018 dan sudah di lakukan uji beban. Pada saat malam hari Jembatan Ujung Galuh juga menjadi spot foto di lengkapi dengan lampu berwarna ungu menambahkan kesan indah pada jembatan Ujung galuh ini.

Selain menjadi wadah untuk jalan dan tempat berwisata jembatan galuh juga berguna sebagai wahana olahraga dalam waktu kedepan pemkot akan menyediakan jogging track sepanjang 2 km dimulai dari Jembatan BAT dekat Marvel City sampai Jembatan Ujung Galuh. Yang dimana lintasan jogging track terbuat dari sendal bekas. "Iya itu nanti biar enak kalau dibuat lari. Kita pilih sandal bekas soalnya Surabaya ini kan dikenal kota yang sering daur ulang," ucapnya.


Sumber : https://instagram.com/dishubsurabaya/?, https://www.idntimes.com/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini