Jawa Tengah Pasok Listrik untuk Jawa - Bali

Indonesia tengah serius mengerjakan proyek pembangunan di bidang energi. PLN sebagai perusahaan penyedia listrik di tanah air semakin gencar membangun sumber – sumber energi listrik. Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah Pembangkit Listrik Tenaga UAP Batang, Jawa Tengah.

PLTU Batang atau Central Java Power Plant (CJPP) adalah proyek pembangkit listrik tenaga uap ultra super critical sebesar 2 x 1.000 MW. Pembangkit listrik seperti ini digadang – gadang lebih ramah lingkungan karena menghasilkan limbah lebih sedikit dan lebih efisien.

PLTU Batang merupakan PLTU yang pembangunan infrastruktur kerjasama antara pemerintah dan swasta. PLTU Batang dikerjakan oleh Special Purpose Vehicle (SPV) PT. Bhimanesa Power Indonesia. BPI merupakan perusahaan joint venture yang dibentuk oleh tiga konsorsium. Anggotanya antara lain Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power), PT. Adaro Power, yang seluruhnya adalah milik Adaro Energy dan Itochu Corporation (Itochu).

Proyek pembangunan PLTU ini telah mendapat penjaminan dari PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia dan Pemerintah Pusat. Hal ini dilakukan untuk penghindaran resiko politik dan force majeur. Pembangunannya berdasarkan skema Public-Private Partnership (PPP).

PLTU Batang akan menjadi salah satu pemasok listrik di pulau Jawa. Pembebasan lahannya telah mencapai tahap (financial cost) Pembangunan PLTU telah mencapai angka 40,2 %. Pembangunan PLTU yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional Ini diprediksikan selesai sesuai dengan jadwal. PLTU Batang diperkirakan akan rampung pada tahun 2020 serta memasok kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat lebih dari 8 persen tiap tahun.

PLTU yang berada di Propinsi Jawa Tengah ini disebut sebagai pembangkit listrik bertenaga uap terbesar di Asia Tenggara. Luas lahan yang digunakan sebagai PLTU Batang yakni 226 hektar. PLTU yang diproyeksikan memasok 5,7 persen listrik Jawa Bali ini memiliki nilai investasi sebesar 4 miliar dolar amerika.