Tanggul Laut Hendak Rampung, Warga Jakarta Merasa Sedikit Lega

Tanggul Laut Hendak Rampung, Warga Jakarta Merasa Sedikit Lega
info gambar utama

Proyek pembangunan tanggul laut hampir selesai. Tanggul laut Jakarta dibangun untuk mencegah Abrasi di pesisir Jakarta dan Banjir Rob di utara ibukota. Tanggul yang juga ditujukan untuk penataan daerah pesisir ini ditargetkan rampung pada pertengahan tahun ini.

Tanggul laut Jakarta memiliki panjang total 4,5 kilometer. Proyeknya dibagi menjadi dua paket. Paket 1 dibangun di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan. Tanggul pada proyek satu ini memiliki panjang 2,3 kilometer. Sedangkan pada tanggul kedua memiliki panjang 2,2 kilometer. Tanggal paket kedua terletak di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing.

Proyek satu di Kelurahan Muara Baru dikerjakan oleh kontraktor PT. Waskita Karya dan PT. Adhi Karya KSO (Kerjasama Operasi) dengan kontrak sebesar Rp. 379 miliar. Sedangkan proyek dua di Kelurahan Kali Baru dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya – PT. SAC Nusantara KSO dengan kontrak sebesar Rp. 405 Miliar.

Bisa dikatakan proyek ini merupakan pembangunan yang berkelanjutan. Pada tahun 2014 sendiri, telah dibangun tanggul sepanjang 75 meter di Pluit.

Pembangunan ini merupakan bagian dari masterplan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau National Integrated Coastal Development (NCICD). Proyek NCICD direncanakan memiliki total total panjang 120 km. Jumlah tersebut terbagi menjadi 62,5 km tanggul pantai dan 57,5 km tanggul muara.

Dari total panjang proyek tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hanya sepanjang 20 kilometer.

Selain digunakan untuk mencegah abrasi dan banjir rob, tanggul yang dibangun ini juga akan menjadi ruang terbuka Hijau. Menurut Anita Firmanti Sekjen Kementerian PUPR tempat ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan aktivitas warga di pinggir pantai.

“Untuk para nelayan akan dibangun dermaga apung yang merupakan produk inovasi Balitbang PUPR,” ujar Anita kepada kompas.

Pembangunan tanggul ini merupakan upaya mitigasi bencana yang dilakukan pemerintah. Seperti dkibarkan sebelumnya, bahwa ibukota terancam tenggelam akibat meningginya permukaan air laut. Penurunan daratan disebabkan oleh konsumsi air darat sebagai pemenuhan kebutuhan warga Jakarta.

Penurunan permukaan tanah tidak dapat dihentikan. Karena air tanah terus digunakan sehingga mempengaruhi tanah Jakarta. Meskipun tidak dapat dihentikan, masyarakat dan pemerintah masih bisa memperlambat proses penurunan tanah ini. Yakni dengan berhemat dalam menggunakan air, pemerintah perlu membangun sistem penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah. Sehingga masyarakat tidak hanya memanfaatkan air tanah.


Sumber: kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini