Produk Teh Indonesia Juara di Kompetisi Teh Perancis

Produk Teh Indonesia Juara di Kompetisi Teh Perancis
info gambar utama

Produk teh Indonesia mendapat pengakuan di dunia Internasional. Salah satu produk teh Indonesia berhasil menjuarai penghargaan pada event International Gourmet Tea Competition “Teas of the World” AVPA-Paris 2018 untuk kategori black tea di Paris, Perancis.

Event ini merupakan kompetisi khusus untuk produsen teh terbaik yang digelar oleh Agency for the Valorization of Agricultural Products (AVPA). Penghargaan itu langsung diberikan oleh Presiden AVPA Philippe Juglar kepada PT Bukitsari dengan produk merk Bankitwangi melalui Suryo Tutuko, dari InterAromat BV selaku distributor utama dan perwakilan Eropa di Paris, Prancis, pada Selasa (10/7/2018).

Penghargaan ini disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis Hotmangaradja Pandjaitan. “Kita sangat mengapresiasi pencapaian ini. Kemendag terus berupaya mendiversifikasi produk teh Indonesia agar semakin bernilai tambah dan berdaya saing untuk memperkuat pasar ekspor komoditas teh, khususnya di Eropa,” kata Ari Satria, Direktur Pengembangan Produk Ekspor.

Produk teh yang diikutsertakan pada kompetisi ini dibagi berdasarkan sembilan kategori, yaitu green tea, white tea, oolong clear, darjeeling, oolong moyen, oolong oriental beauty, oolong dark, black tea, dan no category. Event yang memperebutkan 53 penghargaan ini diikuti total 113 produk teh dari 15 negara. Ia juga menjelaskan keikutsertaan produk teh Indonesia pada event kompetisi ini berawal dari seminar berjudul Klinik Produk Ekspor 'Peluang Ekspor Produk Teh ke Mancanegara' di Bandung, Jawa Barat pada 28 Maret 2018 lalu.

"Dalam paparan tersebut, perwakilan AVPA menyampaikan mengenai sertifikasi teh sebagai salah satu syarat memasuki pasar Prancis dan pelaksanaan International Gourmet Tea Competition ‘Teas of the World’ AVPA-Paris 2018," kata Ari.

Perancis adalah negara importir teh terbesar no.5 di Eropa. Berdasarkan data Trademap tahun 2017, nilai impor Prancis untuk produk teh dengan atau tanpa varian rasa dengan kode HS 0902, mencapai USD 168,37 juta. Sebanyak 25% dari nilai tersebut merupakan permintaan teh premium atau tea of origin, sementara sisanya adalah permintaan dalam bentuk teh celup yang dibeli di supermarket. Pada tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-13 negara eksportir teh dunia dengan pangsa pasar 1,32% dari total ekspor teh dunia.

Sumber : JPP

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini