Diberi Untuk Memberi: dari Ibu-ibu Rumah Tangga ke Ibu-ibu Pasukan Pekerja Umum

Diberi Untuk Memberi: dari Ibu-ibu Rumah Tangga ke Ibu-ibu Pasukan Pekerja Umum
info gambar utama

Kemajuan pembangunan dan perkembangan infrastruktur di kota-kota saat ini tentu merupakan kerja baik pemerintah yang semakin serius menanggapi kebutuhan masyarakat. Namun dibalik kemajuan tersebut, ada tangan-tangan yang tetap giat bekerja meski di akhir pekan yang cerah sekalipun, merekalah para pekerja umum, baik yang bertugas di sekitar jalan-jalan besar dan protokol maupun di jalan-jalan setapak.

Sekelompok anak muda yang menamakan diri mereka dengan #DiberiUntukMemberi (DUM) memprakarsai kegiatan pembagian seribu nasi kotak sebagai bentuk apresiasi terhadap para pekerja umum yang telah bekerja keras untuk kepentingan kota tersebut. Program yang diadakan pada Sabtu (21/07) lalu diikuti pula oleh para relawan yang menyempatkan waktu libur akhir pekannya untuk ikut menyukseskan kegiatan tersebut.

Daerah yang menjadi wilayah persebaran kegiatan mereka yang bersifat one-day project ini adalah Jakarta dan Tangerang. Bahkan bukan hanya pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) saja yang menjadi target kegiatan mereka, tetapi juga para pekerja kebersihan dan pemulung di wilayah-wilayah kelurahan yang ditemui mereka di jalan-jalan setapak di sekitar kota tersebut serta para polisi lalu lintas. Distribusi nasi kotak dilakukan dengan menggunakan kendaraan-kendaraan pribadi tim DUM dan juga relawan, yang dibagi menjadi empat tim motor dan lima tim mobil dan masing-masing dibagi perwilayah.

Ide kegiatan yang bertujuan memenuhi kaidah Sustainable Development Goals (SDGS) yaitu zero hunger ini diawali oleh seorang kenalan dari anggota komunitas DUM yaitu Hana Hetty Manuela. Orang tersebut memiliki usaha perdagangan hasil laut berupa ikan segar. Tetapi suatu ketika, banyak dari barang dagangannya tersebut diputuskan tidak dapat dimasukkan ke dalam daftar barang jual ke pasar. Kelebihan ikan segar yang berjumlah cukup besar tersebut dikemudian dimanfaatkan oleh salah satu anggota komunitas DUM untuk menginisiasi kegiatan berbagi nasi kotak.

Uniknya, DUM yang sejak awal berfokus pada isu food wasting, tetap berusaha berkomitmen menggunakan hampir seluruh bagian pada nasi kotak yang akan dibagikan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Misalnya dengan menggunakan daun pisang sebagai pengganti plastik untuk membungkus nasi dan lauk di dalam kotak, serta menggunakan kotak berbahan kertas sebagai pengganti Styrofoam. Lalu kelebihan ikan segar tersebut digunakan sebagai lauk pokok yang tentunya lebih rendah lemak dan lebih mudah dicerna.

Adapun proses belanja bahan makanan dan masak-memasak serta persiapan kotak-kotak yang siap dibagikan dilakukan oleh para ibu di wilayah Palmerah Barat V bersama dengan tim operasional dapur dari DUM. Pada masing-masing kotak juga disisipi kartu ucapan berupa apresiasi atas kerja keras para pekerja dalam menjaga ketertiban dan kebersihan kota. Kegiatan DUM ini juga menerima donasi yang berjumlah tidak sedikit dari masyarakat yang semuanya dialihkan untuk keperluan nasi kotak seperti berbelanja bahan bumbu untuk ikan segar yang sudah ada, sayur-sayur dan beras. DUM juga tidak lupa memberikan apresiasi khusus kepada para ibu yang telah bersedia berbelanja dan memasak sebanyak seribu porsi tersebut.

Komunitas #DiberiUntukMemberi (DUM) merupakan kelompok gerakan sosial yang berfokus pada pendidikan, makanan dan lingkungan. Selain berbagi nasi kotak, DUM telah melakukan kegiatan seperti berbagi takjil atau hidangan berbuka puasa, program meja lipat untuk anak-anak di Labuan Maringa dan yang terdekat nanti adalah membagikan baju-baju kepada korban musibah di Menteng tempo hari, dan mengajar di Lampung.


Sumber: Kumparan | Seafast IPB

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini