Pengembangan Kampung Wisata Cikadu, Destinasi Baru di Tanjung Lesung

Pengembangan Kampung Wisata Cikadu, Destinasi Baru di Tanjung Lesung
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini tengah membangun infrastruktur di kawasan wisata Tanjung Lesung. Tanjung Lesung yang terletak di Propinsi Banten merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Tanjung menjadi salah satu dari 10 KSPN prioritas yang ditetapkan pemerintah. Tanjung Lesung juga menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus. Dengan penetapan itu diharapkan Tanjung Lesung menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten bagian Selatan.

Tanjung Lesung berada di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Kementerian PUPR mengembangkan wisata berbasis pembangunan desa dan ekonomi kerakyatan. Hal ini dilakukan untuk mendorong daerah tersebut semakin maju dan berkembang.

Ada dua potensi yang bisa dikembangkan, batik Cikadu dan agrowisata salak purus. Dua potensi ini didorong agar menjadi destinasi wisata baru di Tanjung Lesung.

Pembangunan infrastruktur dilakukan secara terpadu. Tidak hanya pembangunan infrastruktur yang langsung menunjang potensi wisata, tetapi juga membangun daerah sekitar yang menjadi penyangga potensi wisata.

“Pembangunan kawasan pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu dengan infrastruktru, terutama jalan, sanitasi, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk berdasarkan rencana induk pembangunan infrastruktur”, jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyo .

Pembangunan yang bernilai Rp. 80,9 miliar ini dimulai sejak tahun 2016 hingga 2018. Pembangunan dilakukan melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Pembangunan pada kawasan utama Kampung Wisata Cikadu berupa amphiteater, taman bermain, dan restoran apung. Selain itu, di kawasan pendukung dibangun gerbang kawasan-boulevard, plaza, pendopo, pelataran parkir, galeri batik, dan kerajinan. Pembangunan dikawasan ini senilai Rp. 40 miliar. Selain itu juga dibangun ruang terbuka hijau berupa lapangan sepakbola dan area pejalan kaki dengan anggaran Rp 9,4 miliar.

Juga dibangun infrastruktur lain untuk mendukung lingkungan yang sehat dan bersih. Pembangunan ini berupa toilet wisata, tempat pengelolaan sampah dengan Reduce, Reuse, Recycle, dan MCK Komunal dengan anggaran Rp 11 miliar.

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan air minum. Pembangunan SPAM ini bernilai Rp 19,88 miliar.

Dengan pembangunan yang sangat banyak itu, tentu perlu dibangun jalan sebagai sarana konektivitas. Pembangunan konektivitas oleh Kemen PUPR berupa pembangunan jalan nasional dan pembanguna Jalan Tol Serang – Panimbang.

Dengan gencarnya pembangunan ini semoga berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat.


Sumber: PU-net

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini