Banyuwangi Ethno Carnival 2018 Tampilkan Pertunjukan Kelas Dunia

Banyuwangi Ethno Carnival 2018 Tampilkan Pertunjukan Kelas Dunia
info gambar utama

Banyuwangi Ethnic Carnival (BEC) 2018 yang diselenggarakan pada (29/07) semakin menguatkan Banyuwangi sebagai destinasi wisata kelas dunia sebab penyelenggaraannya melibatkan 100 seniman yang mengisi 11 stage dengan 10 tema berbeda serta rute karnaval budaya sepanjang 2,5 km.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata mengapresiasi penyelenggaraan BEC 2018 sebab digelar dengan meriah dan berhasil mendatangkan pengunjung sehingga membuat Banyuwangi menjadi destinasi yang menjanjikan.

Sebanyak 120 talent mengikuti Banyuwangi Ethno Carnival 2018, di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (29/7/2018). Foto: KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI

info gambar

"Banyuwangi ini benar-benar menampilkan karya terbaik dan kami sangat gembira karena BEC tahun ini digelar sangat meriah, " ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kontan.com, Senin (30/7).

Hal tersebut juga diapresiasi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga hadir dalam acara tersebut.

"BEC ini acara yang besar dan harus dilakukan upaya yang lebih besar untuk mengembangkannya dan kami sangat terkesan dengan semua potensi yang ada di Banyuwangi terutama budayanya juga sangat kuat, "ujarnya.

Seorang talent menggunakan kostum dengan tema Dokar di Banyuwangi Etno Carnival (BEC) 2018, Minggu (29/7/2018). Foto: KOMPAS.COM/Ira Rachmawati


info gambar

Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi mengatakan, BEC 2018 kali ini digelar mulai dari Alun-Alun Taman Blambangan hingga Stadion Diponegoro dengan mengusung tema catwalk Puter Kayun serta diawali dengan pertunjukan musik.

"Untuk BEC, selalu ada perubahan tema namun tetap menghadirkan kearifan lokal, serta kami juga tidak menggunakan event organizer melainkan murni karya masyarakat Banyuwangi," ujarnya.

Selain 120 talent, hadir juga 35 wisatawan asing yang ikut dalam parade Banyuwangi Ethno Carnival. Mereka ada yang berasal dari Jerman, Australia, Kolombia, Turkmenistan, Rusia, Palestina, Tajikistan, Rwanda, Uganda dan Hungaria. Menggunakan pakaian Gandrung dan pakaian adat Banyuwangi, mereka menari di panggung utama.

Para wisatawan asing ikut dalam parade Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018, Minggu (29/7/2018). Foto: KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI
info gambar

Salah satu yang terpilih adalah Anne Reina asal Jerman. Anne mengetahui informasi pergelaran BEC dari grup facebook Backpacking Indonesia. Anne yang sedang melakukan perjalanan keliling Indonesia bersama sang suami sangat bersemangat ikut terlibat dalam acara ini.

“Beruntung kami terpilih ikut di event ini. Apalagi kami sangat suka menikmati seni dan budaya lokal dari tempat-tempat yang kami datangi. Ini jadi pengalaman buat kami bisa dilibatkan di event budaya ini,” kata Anne pada Kompas.com.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini