Hubungan Darah Leluhur Indonesia dan The Great Red Island

Hubungan Darah Leluhur Indonesia dan The Great Red Island
info gambar utama

Keanekaragaman budaya Indonesia ternyata tidak hanya dikenal di seluruh negara, tetapi budaya Indonesia berkontribusi bagi perkembangan budaya negara lain. Salah satunya adalah kebudayaan di Pulau Madagaskar yang terletak di Samudera Hindia. Madagaskar adalah pulau ke empat terbesar di dunia dimana memiliki ukuran setengah dari daratan Inggris. Pulau ini dikenal dengan “Great Red Island” karena kandungan zat besi yang sangat besar di tanah sehingga membuat warna berkarat.

Siapa sangka, ada yang istimewa untuk Indonesia dari pulau besar ini. Prof. Herawati Sudoyo, peneliti di Eijkman Institute for Molecular Biology, mengungkapkan fakta bahwa budaya asal yang dimiliki penduduk Madagaskar adalah budaya bangsa Indonesia. "Pulau Madagaskar dihuni 1.200 tahun yang lalu oleh sekelompok kecil perempuan Indonesia. Saat itu sekitar 28 wanita Indonesia melakukan perjalanan ke Pulau Madagaskar. Mereka tinggal dan membangun budaya di sana," ujar Herawati Sudoyo.

Anak-anak Madagascar | Unicef UK
info gambar

Ia menuturkan, terdapat banyak budaya asal Indonesia yang dikembangkan sebagai budaya asal Madagaskar. Diantaranya adalah, teknik bercocok tanam padi, pisang, dan umbi-umbian, serta teknik memproses besi. Wujud budaya lainnya yaitu instrumen musik seperti gamelan, dan adanya kapal bercadik. "Kontribusi budaya yang dibawa oleh sekelompok kecil perempuan Indonesia, masih berlangsung dan mendominasi bangsa Madagaskar sampai detik ini," tuturnya.

Presiden Madagascar, Hery Rajaonarimampianina , yang mirip orang Indonesia | dailymail.co.uk
info gambar

Prof. Herawati beserta tiga orang peneliti lain asal New Zealand, Arizona, dan Perancis telah melakukan penelitian sejak tahun 2005 untuk menjawab misteri nenek moyang penduduk Madagaskar. Hasil yang diperoleh cukup mengejutkan, nenek moyang asli penduduk Madagaskar adalah perempuan asal Indonesia yang berlayar ke Madagaskar 1.200 tahun silam.

"Penelitian yang kita lakukan adalah melalui pencocokan DNA, yaitu 2.745 DNA penduduk Indonesia dengan 266 penduduk asal Madagaskar. Walau hasilnya sudah diperoleh, tapi baru DNA yang wanitanya, kami harus juga melakukan pencocokan DNA pada pria Indonesia dan Madagaskar," ungkapnya.

(Sumber: Detiknews)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini