Alat Buatan Mahasiswa UNAIR Ini Dapat Mengisi Daya Smartphone Melalui Suhu Tubuh

Alat Buatan Mahasiswa UNAIR Ini Dapat Mengisi Daya Smartphone Melalui Suhu Tubuh
info gambar utama

Dewasa ini penggunaan smartphone kian menjamur. Pengguna smartphone pun berasal dari segala kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Teknologi ini menjadi sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Penggunaan secara terus menerus membuat smartphone perlu untuk menambahkan daya agar dapat digunakan secara bekelanjutan oleh penggunanya. Namun, habis daya baterai dapat menjadi masalah yang sangat krusial bagi pengguna smartphone.

Karena itu beberapa mahasiswa Universtitas Airlangga berhasil memiliki inovasi untuk membuat pengisi daya pada ponsel dengan hanya memanfaatkan panas tangan manusia. Mereka terinspirasi dari kalor (panas) yang dihasilkan dari tubuh. Kalor atau panas tubuh ini dihasilkan dari ion yang membawa listrik yang dimiliki oleh tubuh manusia.

Tim yang berisikan 5 orang ini berhasil membuat sesuatu yang sangat inovatif. Tim ini sendiri terdiri dari Raja Bugatti, Luqyana Salsabila, Lendy Pradhana, Syahrul Munir, dan Vinda Aprilia. Mereka semua merupakan mahasiswa jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga Surabaya.

Diberi nama “Hand Charging, Charge The World , Charge The Society”, inovasi ini kemudian dimasukkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE). Kemudian pada 2017 lalu, proposal ini lolos penilaian dan memperoleh dana penelitian program PKM dari Kemenristekdikti.

Seperti dikutip dari news.unair.ac.id, Raja Bugatti sebagai ketua tim mengatakan bahwa kalor yang dihasilkan manusia dapat dimanfaatkan menggunakan konsep-konsep termodinamika dan hukum seeback.

Karena tubuh manusia itu memiliki ion yang membawa listrik dan menghasilkan panas, sehingga memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber pengisian daya bagi smartphone,” jelas Raja.

Sebenarnya, teknologi pengisi daya portable sudah ada sebelumnya, yaitu power bank. Akan tetapi power bank memiliki keterbatasan terhadap daya yang bisa disimpan oleh alat ini. Setelah persedian daya habis, power bank tidak akan bisa digunakan lagi.

Maka dari itu, Hand Charging memiliki kelebihan. Dengan tidak memiliki batas daya, pengisi daya ini dapat dipakai kapan dan di manapun. Hand Charging dapat menjadi solusi pengisi daya portable memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh manusia.


Sumber:news.unair.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini