Protesa Tangan Buatan Mahasiswa Indonesia Siap Bantu Pasien Amputasi

Protesa Tangan Buatan Mahasiswa Indonesia Siap Bantu Pasien Amputasi
info gambar utama

Lima mahasiswa asal Universitas Airlangga berhasil membuat inovasi berupa protesa tangan atau tangan buatan. Inovasi ini sangat membantu sekali terhadap pasien amputasi. Tangan buatan karya anak bangsa ini menggantikan anggota gerak tubuh yang hilang akibat amputasi.

Tim yang diketuai Rizky Widya Rachmawati itu beranggotakan Rhisma Dwi Laksana, Ewika Nadya Iftitah, Rizkya Nabila Maharani, dan Athfal Sabilal Ahmad. Mereka merupakan mahasiswa dari jurusan Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Penangan bagi penderita amputasi tangan adalah menggunakan protesa tangan bionik. Sedangkan protes tangan bionik ini harus diimpor terlebih dahulu. Karena langkanya protesa tangan ini, maka harga untuk alat ini tidaklah murah.

Dikutip dari jatim.tribunnews.com, protesa tangan ini bertujuan untuk menawarkan alternatif solusi untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada rumah sakit. Rumah sakit yang menjadi target mereka adalah RSUD Dr. Soetomo Surabaya, khususnya pada fasilitas pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik.

Tim ini berhasil lolos dan memperoleh dana penelitian dari Kemenristedikti dalam ajang PKM 2018 dalam bidang Teknologi. Untuk alat ini sendiri diberi nama Eros-Arm atau Electromyograph Prosthetic Arm.

DIlansir dari situs resmi Universitas Airlangga, Rizky Widya mengatakan bahwa alat ini bekerja memanfaatkan sinyal electromyograph atau sinyal otot dari bagian lengan tangan yang tersisa. Sinyal ini kemudian akan disadap oleh non-invasive electrode yang kemudian sinyal yang tertangkap akan diproses sehingga mampu menggerakkan motor yang terhubung dengan protesa tangan bionik.

Rizky juga mengatakan bahwa tangan palsu ini dikembangkan pada beberapa aspek. Untuk aspek anatomi dan fungsional, alat ini menyerupai bentuk dan fungsi tangan yang sebenarnya.

Adapun untuk aspek ekonomi, alat ini akan diproduksi dengan biaya murah sehingga dapat dijangkau pasien kategori ekonomi menengah ke bawah. Karena berdasarkan fakta yang ada, sebagaian besar pasien amputasi khususnya di RSUD Dr.Soetomo Surabaya adalah masyarakat menengah ke bawah.

Rizky dan tim berharap dengan adanya Eros-Arm ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan tanpa adanya beban biaya yang terlalu besar


Sumber: jatim.tribunnews.com, news.unair.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini