Mesin Fotonik Batik Gantikan Peran Matahari dalam Proses Pembuatan Batik

Mesin Fotonik Batik Gantikan Peran Matahari dalam Proses Pembuatan Batik
info gambar utama

Pakar Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB). Dr. Ir. Eko Mursito Budi, M.T., ciptakan mesin fotonik batik untuk bantu pengrajin batik tradisional. Mesin ini akan menggantikan peran matahari yang dimanfaatkan untuk menjemur batik.

Penjemuran dengan memanfaatkan sinar matahari sangat penting. Sinar matahari menjadi salah satu penentu untuk mendapatkan kualitas warna batik yang baik. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi maka kualitas warna batik akan menurun. Apalagi jika batik menggunakan zat warna indigosol.

Penelitian yang dimulai sejak tahun 2015 ini berfokus pada proses aktifasi pewarna indigosol. Proses ini bergantung pada foton atau partikel elementer cahaya.

Pada temuan pertamanya, mesin fotonik masih terbilang manual. Dibutuhkan bantuan manusia untuk menggerakkan kain agar masuk ke dalam mesin. Mesin fotonik generasi pertama ini berada dalam level TRL (Technology Readiness Level) Level 4. Pada level ini bertujuan untuk menguji teori sains yang disiapkan.

Pada riset keduanya pada tahun 2016, ia dibantu dua mahasiswanya yakni Nabella Adjani dan Pedrick Pratama. Pada riset kali ini, mereka berfokus untuk mencari formula proses penyinaran ultra – violet untuk berbagai warna indigosol.

Pada riset ini tim berhasil untuk menghasilkan warna indigosol sesuai dengan keinginan. Dengan mengubah intensitas, serta menggunakan panjang gelombang cahaya yang berbeda, dan waktu proses aktivasi, mesin akan menghasilkan warna yang dibutuhkan. Mesin ini telah berada dalam golongan TRL level 6.

Seperti tak kenal lelah, doktor ITB ini masih terus melakukan riset mesin fotoniknya. Dengan dibantu Nugroho Hari Wibowo, Harris Suwignyo, dan Amron Naibaho, mesin fotonya telah berhasil mencapai TRL level 7. Mesin purwarupa ini mampu menggerakkan kain ke dalam mesin secara otomatis. Pergerakan kain dibantu dengan conveyor.

Mesin yang telah dikembangkan ini sekarang telah digunakan oleh PT Batik Komar. Batik Komar salah satu produsen batik berskala besar di Bandung. Ekspor batik ke negara – negara Eropa pada tahun 2018 telah mencapai 3000. Sebagian batik yang diekspor diproduksi oleh mesin buatan Dr. Eko dan mahasiswanya.

Makin bangga dengan batik Indonesia.


Sumber: itb.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini