#BeraniMimpi 2018: Indonesia Bersama Mewujudkan Mimpi Anak Sikka

#BeraniMimpi 2018: Indonesia Bersama Mewujudkan Mimpi Anak Sikka
info gambar utama

Pernah membayangkan harus mengangkut jeriken-jeriken air setiap pagi sejauh 1-2 km? Tentu berat dan melelahkan sekali, ya. Namun, begitulah yang dialami anak-anak di Sikka, Nusa Tenggara Timur setiap pagi sebelum berangkat sekolah.

Pipa-pipa air dari kota yang tidak mampu menjangkau wilayah merekalah yang menjadi penyebab utama. Selain itu, musim kering yang sedang melanda Indonesia juga menjadi alasan anak-anak tersebut mau tidak mau membantu orang tua mereka yang bekerja dengan mengangkutkan air. Biasanya mereka membawa dua jeriken air untuk sehari.

Mengetahui permasalahan serius ini, Wahana Visi Indonesia (WVI) berinisiatif mengadakan kampanye urun dana untuk membantu pembangunan pipa air di Sikka dengan melibatkan segenap masyarakat Indonesia, berapapun nominalnya. Kampanye ini dipublikasikan pada Selasa (07/08) lalu di Gedung 33, Jakarta, dan akan dibuka pada 17 Agustus 2018 nanti.

“Kita berharap, pipa yang dibangun oleh kita bersama melalui kampanye ini, sepanjang 12 km, akan menolong anak-anak tersebut untuk pergi ke sekolah lebih tepat waktu”, seru Agnes Wulandari, People and Culture Director WVI. “oleh karena itu kita mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat dalam gerakan ini. Kita bermimpi bersama bahwa 12 km bukanlah sesuatu yang sulit jika kita semua terlibat”, tambahnya.

Mengajak semua elemen masyarakat, Agnes juga mengatakan bahwa program urun dana ini tidak harus diikuti dengan sesuatu yang besar, artinya para generasi muda dapat berkontribusi dengan caranya masing-masing untuk terlibat bersama membangun pipa-pipa air yang akan disambungkan dari pipa di kota dengan kordinasi bersama PDAM setempat.

“Selama dua bulan, CGV memberikan dukungan dengan menjual tumblr BeraniMimpixAiruntukSikka sebagai donasi. Tumblr tersebut ada di 20 outlet CGV di Jakarta dan Bandung. Teaser-teaser kampanye juga akan ditayangkan di sana” kata Priscilla Christin, Communication Director WVI.

“dan juga, dalam momentum ini, UNION selama bulan Agustus, sepuluh persen dari penjualan kue Red Velvet akan didonasikan untuk kampanye BeraniMimpixAiruntukSikka. Jadi silakan mampir ke outlet-outlet UNION di Jakarta dan memesan kue ini”, tambahnya.

Kampanye ini juga didukung oleh anak-anak muda dan seleb seperti Indy Barens, Ayla Dimitri, Tara Darmawan dan Firrina Sinatrya, yang semuanya juga hadir dalam peluncuran Kampanye sebagai duta kampanye. Masing-masing memiliki cara sendiri untuk mendukung kampanye ini. Ayla Dimitri, misalnya. “Aku buat challenge, jadi misalnya aku berhasil menggalang dana sejumlah target, aku bakal bikin video aku nyanyi. Aku ngga bisa banget nyanyi”, katanya sambil diikuti tawa audiens.

Para ambassador juga mengajak untuk melakukan kegiatan urun dana dengan berapa pun nominal yang kita mampu. Karena berapa pun itu, sangatlah berharga untuk pembangunan satu meter pipa. “Kita tidak lagi berbicara angka, puji tuhan kalau memang bisa melebihi dari target yang diharapkan”, kata Indy Barens.

“Berapa pun pasti sangat berarti di sana. Misalnya tadi saya menyimak bahwa mereka lebih memprioritaskan kebutuhan air dari pada belajar, daripada sekolah. Padahal pendidikan sangat penting. Saya yakin WVI dapat mendistribusikan dana tersebut sebagai bentuk kasih kita kepada mereka”, tambahnya.

WVI juga tidak lupa mengajak para ambassador dan rekan-rekan media yang hadir pada acara peluncuran kampanye tersebut untuk melakukan simulasi mengangkat jeriken air yang biasa diangkut anak-anak di Sikka. Hal ini untuk lebih menumbuhkan rasa simpati kita agar makin terketuk untuk membantu mereka “mengangkat” jeriken air tersebut.

Wah, makin semangat untuk ikut berpartisipasi, ya, karena banyak sekali hal-hal yang dapat kita lakukan untuk kebaikan bersama.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini