Juara di Beijing, Anak Bangsa Ciptakan Aplikasi dengan AI untuk Para Petani

Juara di Beijing, Anak Bangsa Ciptakan Aplikasi dengan AI untuk Para Petani
info gambar utama

Anak bangsa kembali menunjukan kemampuannya di dunia internasional. Kali ini giliran Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta dengan alat inovasi bernama Simbah Digital Farmer sukses menjadi juara satu Asia-Pacific Youth Leadership, Innovation and Entrepreneurship SDGs Startup Awards di Beijing.

Simbah Digital Farmer adalah inovasi ciptaan Mujiyanto, mahasiswa MTI Universitas Amikom Yogyakarta. Mujiyanto sukses menumbangkan mahasiswa-mahasiswa dari seluruh negara perwakilan UNDP di Asia dan Pasifik.

event ini diselenggarakan United Nations Development Programme (UNDP) yang merupakan organisasi khusus yang dibentuk Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu meningkatkan pembangunan negara-negara berkembang.

Simbah Digital Farmer adalah inovasi yang membantu memecahkan masalah pertanian. Pemecahan masalah menggunakan Natural Language Processing (NLP) dan Artificial Intelligence (AI).

Caranya, petani cukup mengambil gambar penyakit tanaman, dan aplikasi tersebut akan langsung memberikan diagnosis dan langkah-langkah mengobati penyakit itu. Bahkan, petani bisa bertanya apapaun dan aplikasi Simbah akan menjawabnya.

"Sehingga, memudahkan petani yang kebanyakan orang tua untuk bertanya seputar pertanian," kata Mujiyanto yang merupakan CEO Second Vision Corp dikutip dari Republika.

diciptakannya Simbah memang didedikasikan kepada petani-petani di Indonesia. kemudian petani dapat mengajukan pertanyaan menggunakan Simbah dengan memanfaatkan sistem suara.

"Visi ke depan Simbah menjadi sebuah aplikasi artificial intelligence atau kecerdasan buatan pertama di Indonesia, bahkan di dunia, di mana nantinya aplikasi Simbah akan dapat menjawab secara otomatis pertanyaan-pertanyaan petani," kata Mujiyanto.

Sumber : Republikas

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini