Perkembangan Digitalisasi di Indonesia, Antara Dua Sisi

Perkembangan Digitalisasi di Indonesia, Antara Dua Sisi
info gambar utama

Perkembangan digitalisasi saat ini telah berkembang pesat dari waktu ke waktu dan tak hentinya para pengembangnya terus melakukan inovasi-inovasi berbasis teknologi informasi agar dapat terus membantu penggunanya dalam menyelesaikan aktivitasnya sehari-hari. Berbagai sektor telah merambah dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Lihat Juga : pengertian kriminalitas

Semua itu tidak terlepas dari yang namanya Internet dan berdasarkan data yang didapat dari Kemkominfo, pengguna Internet yang ada di indonesia mencapai 82 juta sehingga dengan pencapaian tersebut, Indonesia berada di peringkat 8 dunia dengan jumlah pengguna yang paling sering melakukan akses Internet. Tidak heran jika Indonesia merupakan pangsa besar bagi para perusahaan berbasis teknologi informasi ataupun para investor.

Indonesia menempati peringkat 8 Dunia dengan jumlah pengguna Internet terbanyak, dikutip dari Kemkominfo
info gambar

Sebut saja Tokopedia, berkat pemanfaatan teknologi informasi yang diimplementasikan ke dalam aktivitas jual beli atau e-commerce, dapat meraup pendapatan hingga 1 Triliun per bulan pada tahun 2016 dengan 30 juta produk aktif yang siap dibeli. Tokopedia dalam inovasinya dapat memudahkan para penggunanya dalam melakukan aktivitas jual maupun beli.

Tokopedia juga menyediakan kemudahan bagi masyarakat yang ingin membeli pulsa listrik dan telepon hingga membayar iuran BPJS melalui perusahaan berbasis teknologi digital itu. Disamping akan kemudahannya, tersimpan aktivitas yang dapat merugikan maupun membahayakan semua pihak. Berdasarkan data yang dilansir dari kriminologi.id, Kepolisian Daerah Jawa Barat telah berhasil membongkar perdagangan senjata api ilegal melalui Tokopedia pada 1 Maret 2018 sehingga dapat memicu munculnya pembunuh bayaran.

Belum adanya filtering dalam pemasaran produk di Tokopedia menjadikan penggunanya dapat melakukan aktivitas jual beli barang-barang yang sepantasnya tidak boleh diperjualbelikan dengan bebas sehingga aktivitas ilegal tersebut bisa sampai terjadi di e-commerce sebesar Tokopedia.

Disamping itu, pemanfaatan digitalisasi di indonesia dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Sebut saja GO-JEK, Aplikasi online yang tidak hanya melayani transportasi saja, melainkan dari pesan antar makanan, kirim barang, hingga belanja dan pembayaran hanya dalam satu genggaman saja.

Aplikasi buatan asli anak indonesia ini tak lepas dari inovasi dan kreatifitas pendirinya, Nadiem Karim melalui pemanfaatan digitalisasi. Sampai saat ini sudah ada memiliki 200 ribu partner pengemudi motor dan mobil, 35 ribu merchant Go Food, dan 3.000 penyedia layanan lainnya.

Selain membantu penggunanya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, GO-JEK juga membantu mitranya dalam mencari lahan pendapatan secara luas.

Walau terdapat 2 sisi dalam perkembangan digitalisasi di indonesia, Tetap tetap harus bangga akan karya bangsa Indonesia.

Sumber: Kominfo.go.id | Inet.detik.com | pantau

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini