Potensi Cokelat Indonesia tak Kalah dari Negara Lain

Potensi Cokelat Indonesia tak Kalah dari Negara Lain
info gambar utama

Tak kalah dari kopi Indonesia yang telah dikenal di luar negeri. Kakao Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Namun sayangnya kenyataannya ini tidak banyak diketahui masyarakat di tanah air. Masyarakat Indonesia kebanyakan mengenal olahan akhir dari cokelat yang berasal dari luar negeri.

"Ada satu merek cokelat di Eropa yang signature product-nya justru dari cokelat terbaik di Jawa, di Jember, sentra cokelat nasional," tutur Kevin Angra Limawan, Chocolatier dari Pipitin Cocoa kepada KompasTravel, di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Menurut Kevin, para petani kakao selaku produsen awal belum teredukasi dengan baik. Sehingga potensi kakao Indonesia tidak dapat ditonjolkan.

Di Jawa Timur terdapat jenis coklat Forestero yang banyak tumbuh di jawa timur. Lalu ada jenis Criollo yang sempat dibudidayakan di Jawa dan sebagian Sulawesi. Jenis ini bentuknya lebih ramping seperti mentimun.

Jenis coklat yang paling banyak tumbuh di Indonesia adalah kakao tinitario. Buahnya berbentuk lonjong panjang, dengan diameter besar di tengah.

"Tinitario tumbuh di 150-800 mdpl, banyak di Indonesia. Mulai dari Aceh, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, sampai Papua," jelasnya sembari menyajikan contoh dari beberapa cokelat tersebut.

Ketiga jenis coklat yang ada di Indonesia ini bisa ditemukan di Indonesia. Bahkan pada coklat jenis ketiga, tiap daerah memiliki ciri khasnya masing – masing.

Untuk pengolahan cokelat di Indonesia ada dua jenis industri. Couventour cokelat dan compound cokelat. Couventour ialah pengolahan cokelat dari hulu ke hilir dengan hasil yang tetap berbentuk cokelat murni, tidak menjadi snack semacam wafer atau panganan lainnya.

Sedangkan compound mengolah cokelat dengan beragam campuran. Industri nantinya menghasilkan produk baru, seperti makanan ringan wafer. Industri berjenis compound yang paling banyak beroperasi di Indonesia.

Cokelat murni hasil couvertour memiliki harga yang lebih tinggi, karena merupakan cokelat murni yang kebanyakan diolah secara organik.

"Kebayakan di Indonesia itu compound dari luar negeri, tapi yang mereka olah ialah cokelat terbaik dari Indonesia, itu yang membuat owner kami membuat Pipiltin Cocoa," terang Kevin.

Sumber: travel.kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini