Ribuan Orang Padati Festival Cheng Ho 2018

Ribuan Orang Padati Festival Cheng Ho 2018
info gambar utama

Semarak kegiatan Festival Cheng Ho 2018 rupanya memberikan kesan tersendiri bagi masyarakatnya. Tay Kak Sie Gang Pinggir yang menjadi lokasi dimulainya agenda tersebut pun dipenuhi lautan manusia.

Masyarakat juga para wisatawan terlihat antusias tatkala menyaksikan dua ribu peserta arak-arakan melewati jalanan sepanjang enam kilometer.

Uniknya, dalam perayaan tersebut terlihat ada yang mengenakan baju-baju oriental , ada pula yang berbaju loreng. Lebih lagi bahkan ada yang menunjukkan totalitas penuh hingga rela mukanya dicoreng-moreng.

Tak hanya arak-arakannya saja yang heboh. Beragam kamera videografer, fotografer, sampai blogger tak henti mengabadikan momen persiapan menjelang festival tersebut yakni sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Cheng Ho tiba di Semarang bulan ke-6 tanggal 30 penanggalan China 613 tahun lalu sehingga waktu peringatan pada kalender masehi tidak sama setiap tahunnya. Prosesi perayaan "Arak-arakan Sam Poo" dilakukan tadi pagi (12 Agt 2018). Rangkaian dimulai dari Kelenteng Tay Kak Sie di gang Lombok - Semarang. Dalam berbagai literatur, disebutkan bahwa Cheng Ho adalah seorang muslim dan berjasa menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Masyarakat Tionghoa menghormatinya dengan selalu memperingati kedatangannya setiap tahun. Dalam kirab tersebut ada yang mengusung Kio atau tandu kimsin (arca) Cheng Ho, Tay Ciang, kemudian rombongan prajurit pembawa pusaka lambang kebesaran kerajaan Tiongkok, dan rombongan Bhe Koen yaitu pengawal dengan wajah dirias corengan warna warni. - - #pesonachenghofestival2018 @donkardono @kemenpar @esthyrekoastuty @agusnadeas @genpijateng @genpi.co #wonderfulindonesia

A post shared by Vega Viditama (@vegaviditama) on

Melalui CNN Indonesia, Ketua Pelaksana Calender of Event Kementerian Pariwisata mengaku jika ini adalah momentum luar biasa. Ribuan orang rela berjubel di halaman besar Sam Poo Kong demi menyaksikan gelaran festival kali ini. Lebih lagi di dunia maya #PesonaCheng2018 sukses menjadi trending topic nomor satu nasional. Artinya Festival Cheng Ho 2018 telah menjelma menjadi kegiatan yang diminati juga dinikmati banyak kalangan.

Disebutkan pula bahwa tradisi yang dilakukan ini merupakan tradisi lama yang telah mendarah daging. Masyarakat pun selalu mengapresiasi kegiatan tersebut dengan baik. Harapannya perayaan Festival Cheng Ho 2018 dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk hadir di Semarang sekaligus melihat perpaduan akulturasi budaya yang apik di daerah tersebut.

Selanjutnya turut disampaikan bahwa Festival Cheng Ho 2018 ini selalu mengalami perkembangan yang signifikan tiap tahunnya, sehingga dapat disebut bahwa ajang ini sudah layak untuk menjadi atraksi budaya yang dipromosikan ke mancanegara. Apalagi koneksi industri pariwisata seperti halnya akomodasi dan transportasi serta adanya restoran, cafe, guide, maupun pramu wisata nampaknya juga sudah tersedia.

#FestivalChengHo2018 Minggu pagi ini, arak-arakan diawali dengan ritual pengiriman Abu Kimsin dari Kelenteng #TayKakSie yang berada di Gang Lombok ke Kelenteng #SamPooKong di Gedung Batu, Simongan. Siangnya, Abu Kimsin akan kembali diarak dari Sam Poo Kong menuju kelenteng Tay Kak Sie. Untuk arak - arakan pagi hari dimulai pukul 5 pagi. Dari Klenteng Tay Kak Sie, melewati Tugu Muda, Pasar Bulu, Banjir Kanal Barat hingga Sam Poo Kong. Dan siang hari Abu Kimsin akan dibawa kembali ke Klenteng Tay Kak Sie dengan baik Truk. Adapun rutenya dari Sam Poo Kong, Kaligarang, Tugumuda, Kampung Kali, Mataram dan Pringgading. Jarak yang ditempuh arak - arakan Cheng Ho sejauh enam kilometer dari satu klenteng ke klenteng lainnya. Perayaan kirab ini akan memperlihatkan secara kronologis bagaimana perjalanan Laksamana Cheng Ho dengan armadanya, termasuk ketika beliau memutuskan singgah di Semarang. #PesonaChengHoFestival2018 Foto @shafigh

A post shared by Seputar Semarang (@seputarsemarang) on

Di lain pihak juru bicara Sam Poo Kong menyatakan bahwa sekitar 10 ribu tiket ludes terjual selama dua hari. Pedagang kaki lima pun kebanjiran order. Pasar Karetan juga ramai pengunjung. Hotel-hotel yang ada juga penuh untuk dijadikan tempat istirahat bagi tamu yang datang.

Kondisi demikian jelas memberikan gambaran yang penting terhadap keberadaan pariwisata di Semarang. Apalagi festival tersebut turut memberikan dampak baik terhadap ekonomi masyarakat, juga industrik dan publik.

Bangga Indonesia!


Sumber: CNN Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini