Segarnya Air Terjun Kembar Banyumala, Bali

Segarnya Air Terjun Kembar Banyumala, Bali
info gambar utama

Dari ketinggian air mengucur deras ke sela bebatuan yang berselimut tanaman cacar air dan lumut. Tumbuhan yang menjalar seolah memisahkan air terjun menjadi tiga bagian.

Air berlomba jatuh menuju kolam dan membikin aliran deras anak-anak sungai di bawahnya. Seolah saling kejar, terjun bebas, tak berbeban. Air yang memenuhi kolam sangat jernih dan tenang. Saking jernihnya bebatuan yang ada di bawah kolam dapat dilihat dari atas ketinggian.

Pemandangan yang membuat hati tenang seolah pikiran tanpa beban.

Berapa lama pun, dari berbagai sudut pandang lansekap air terjun itu tak menjemukan dipandang. Dua air terjun kecil di sisi kanan dan kiri mengapit air terjun terbesar yang tepat di tengahnya. Air terjun tertinggi membentang sepanjang sekitar 20 meter.

Landsekap air terjun Banyumala, Desa Wanagiri, Sukasada, Buleleng, Bali. Pada saat-saat tertentu pelangi akan muncul di dasar air terjun menambah keindahan. Foto : Ahmad Muzakky/Mongabay Indonesia
info gambar

Di bawah muara ketiga air terjun tersebut terdapat kolam besar yang terbentuk secara alami. Kolam berbentuk bulat ini berdiameter sekitar 15 meter. Pada momen-momen tertentu pelangi akan muncul membentang melintasi kolam.

Kolam memiliki kedalaman sedang. Air yang mengisi setinggi dada orang dewasa. Membuat kolam ini aman untuk berenang. Bagi yang tidak bisa berenang bisa sekadar berendam di bebatuan pinggir kolam.

Lokasi Air Terjun

Air terjun Banyumala berada di dasar lembah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Kecamatan Sukasada adalah kawasan dataran tinggi Bali Utara dengan deretan bukit-bukit yang mengelilingi.

Wilayah dengan luas sekitar 173 km persegi ini dikenal akan keindahan air terjunnya. Beberapa air terjun paling populer di Bali berada di sini. Selain air terjun Banyumala, ada air terjun Gitgit, air terjun Munduk, air terjun Aling-aling, dan masih banyak lagi.

Berpetualang ke air terjun Banyumala bisa menjadi pilihan wisata alam ketika di Bali. Jika ingin menyepi dari hiruk pikuk kota yang menjenuhkan pergilah ke sini.

Keindahan air terjun Banyumala. Air terjun Banyumala berada di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, yang kawasan perbukitan di Bali Utara. Foto : Ahmad Muzakky/Mongabay Indonesia
info gambar

“Wisata yang sangat menyenangkan. Di sini saya merasakan suasana yang benar-benar berbeda dengan kota. Jauh dari kebisingan dan deru mesin di jalanan. Air terjun Banyumala cocok dikunjungi untuk orang-orang yang penat dengan kota,” ujar Surya, seorang pekerja asal Denpasar saat ditemui di lokasi.

Berjarak 65 km atau 2,5 jam berkendara dari kota Denpasar menuju air terjun Banyumala, bakal disuguhi segarnya hijau pepohonan dan suasana danau yang sejuk karena melewati danau Beratan di Desa Candikuning dan juga danau Buyan di Desa Pancasari.

Bila berkunjung pada Juli sampai Agustus, selama perjalanan juga bakal ditemani aroma khas cengkeh dan kopi. Karena momen ini merupakan musim petik kopi dan cengkeh, dua komoditi terbesar di desa-desa yang terletak di perbukitan Bali Utara ini.

Sesampainya di pertigaan Puncak Wanagiri ambil arah ke utara, arah menuju danau Tamblingan. Jalan menuju lokasi air terjun Banyumala berada di sisi timur jalan. Tajamkan mata selama berkendara. Pasalnya penanda penunjuk arah menuju lokasi air terjun Banyumala hanya berupa papan kecil bertuliskan “Banyumala Twin Waterfall”.

Penanda tersebut akan mengarah ke timur menyusuri jalan pemukiman rumah warga sekitar 4 kilometer. Jalan tersebut menurun. Beberapa bagian jalan cukup ekstrem jika dilewati dengan berkendara.

Sampai di ujung jalan akan ada papan yang mengarah ke kiri menuju lokasi parkir. Lokasi parkir berada di rumah warga setempat.

Jika tersesat atau tak menemukan penanda cukup tanyakan arah menuju air terjun Banyumala pada penduduk setempat. Mereka akan dengan ramah memberi tahu arah menuju ke sana.

Air terjun Banyumala terdapat tiga air terjun. Dua air terjun kecil di sisi kanan dan kiri mengapit air terjun terbesar yang tepat di tengahnya. Foto : Ahmad Muzakky/Mongabay Indonesia
info gambar

“Air terjun Banyumala mulai dibuka untuk tujuan wisata oleh warga sekitar pada Juli 2015,” ujar Nyoman Sudiana, salah seorang warga desa yang bertugas menjaga loket masuk air terjun Banyumala.

Air terjun Banyumala dikelola oleh penduduk Desa Wanagiri yang bermukim di sekitar lokasi air terjun.

Meski cukup populer di kalangan para traveller, fasilitas penunjang yang terdapat di air terjun Banyumala masih kurang. Hal terebut bisa dilihat dari tidak adanya fasilitas umum seperti toilet atau ruang ganti.

Akses jalan di desa Wanagiri, terutama menuju lokasi air terjun masih buruk. Hal ini mencerminkan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap wisata daerah.

Seorang pengunjung mengabadikan keindahan air terjun Banyumala. Air terjun setinggi sekitar 20 meter ini terletak di lembah Desa Wanagiri. Foto : Ahmad Muzakky/Mongabay Indonesia
info gambar

Tawarkan Petualangan

Untuk menikmati keindahan air terjun Banyumala pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp10.000.

Tak hanya menawarkan keindahan semata, berkunjung ke air terjun Banyumala adalah petualangan yang seru juga mengasyikkan. Suasana itu tersaji selama perjalanan menuju air terjun.

Untuk benar-benar menikmati setiap momen di air terjun Banyumala, hindari akhir pekan saat berkunjung ke sini. Juga untuk menghindari keriuhan pengunjung yang datang.

Dari loket masuk pengunjung akan berjalan kaki sekitar 15-30 menit menyusuri jalan setapak kurang lebih 2 kilometer. Perjalanan akan terasa cukup melelahkan karena akses jalan menuju air terjun Banyumala naik-turun menembus hutan dan kebun cengkeh milik warga sekitar.

Hutan yang mesti dilewati pengunjung saat menuju lokasi air terjun Banyumala. Selain menawarkan keindahan bekunjung ke air terjun Banyumala juga menawarkan petualangan yang mengasyikkan. Foto : Ahmad Muzakky/Mongabay Indonesia
info gambar

Namun, selama perjalanan tidak akan terasa menjemukan. Hamparan utan yang rimbun dan hijau menyimpan eksotisme tersendiri. Rindang pepohonan, udara segar serta kicaiuan burung yang bersahut-sahutan akan menemani. Membuat lupa lelah berjalan kaki.

Selama perjalanan pengunjung juga akan melewati beberapa anak tangga yang terbuat dari tanah dan kayu. Tangga-tangga tersebut untuk memudahkan pengunjung menuruni tebing. Pengunjung tidak perlu khawatir, karena tangga-tangga tersebut cukup aman digunakan sampai lokasi.

Samar-samar suara gemericik air akan terdengar semakin keras kala mendekati air terjun. Hingga pada puncaknya melihat air terjun muncul di pelupuk mata akan membayar lunas letih dan lelah selama perjalanan.


Sumber: Diposting ulang dari Mongabay Indonesia atas kerjasama dengan GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini