Berikut Merk-merk Dagang Indonesia yang Sering Dikira Merk Luar Negeri

Berikut Merk-merk Dagang Indonesia yang Sering Dikira Merk Luar Negeri
info gambar utama

Globalisasi membuat ruang-ruang yang ada di dunia kian memudar. Hal ini membawa berbagai dampak tertentu. Namun bagi dunia perekonomian, khususnya di Indonesia, dapat berdampak baik sekaligus buruk. Bisa sebagai sarana motivasi dan pemicu untuk lebih berkarya, atau malah kekalahan dalam berkompetisi yang akan terjadi.

Fenomena banyaknya produk dari luar yang masuk ke dalam negeri beberapa waktu lalu sempat menipiskan semangat pengusaha dalam negeri. Namun kini, justru kita pasti pernah mendapati berita penutupan toko-toko di Indonesia yang berbasis di luar negeri. Perekonomian ternyata dapat sedinamis seperti itu. Meski pun masih sulit menghilangkan stigma bahwa merk luar negeri lebih baik dari merk dalam negeri.

Namun sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa merk dagang berikut, yang bagi sebagian besar orang awam sering menganggapnya sebagai merk luar negeri, nyatanya merupakan produksi asli Indonesia! Apa saja? Berikut diantaranya:

1. J.CO Donuts & Coffee

Siapa yang tidak tahu produk donat dan kopi yang memiliki warna khas oranye ini? Toko yang didirikan dan dimiliki oleh Johny Andrean ini ternyata berasal dari Indonesia, loh. Putra Singkawang ini merintis bisnis-bisnisnya dari awal di perantauannya di Jakarta. Bisnis awal yang dirintisnya tentu saja salon Johny Andrean yang cabangnya sudah banyak sekali tersebar di Indonesia.

Untuk J.CO sendiri diresmikan tahun 2006 di Lippo Karawaci. Bisnis-bisnis yang dirintisnya diawali oleh keahliannya dalam mengidentifikasi pasar khususnya di Indonesia, lalu dia belajar hingga ke luar negeri. JCO sendiri berawal dari keinginannya untuk membuat donat yang enak dan lembut di lidah orang Indonesia.

2. Exsport dan Bodypack

Desain yang ciamik, kualitas yang kokoh dan tentunya harga yang cukup berkelas membuat orang-orang biasa berpikir bahwa merk dagang tas-tas tersebut merupakan merek luar negeri. Padahal pendirinya, Ronny Lukito, adalah murni keturunan Indonesia yang lahir di Bandung.

Keluarganya memang pengusaha dan pengrajin tas sehingga setelah tamat sekolah, dia melanjutkan usaha orang tuanya tersebut. ketekunannya membawanya memperkenalkan produknya ke luar negeri. Kualitas tas-tasnya juga tidak diragukan, terbukti merek dagangnya tersebut sering dijadikan rekomendasi bagi para pendaki.

3. Greenfield

Siapa yang rajin minum susu? Pasti kenal dengan merek susu UHT dan pasteurisasi ini. Indonesia juga memiliki peternakan sapi perah dan olahan susu besar di Desa Babadan, Malang. Bahkan saat ini sudah mulai membuka peternakan yang kedua dalam rangka memenuhi kebutuhan susu nasional.

Hebatnya, sapi perah ini berkolaborasi dengan warga setempat dalam hal tenaga dan hasil pertanian. Pola kemitraannya dengan membeli pakan ternak dari hasil tani warga sehingga terdapat kepastian penjualan, lalu perusahaan memberikan kotoran sapi sebagai pupuk kompos yang kaya protein. Merek dagang susu ini memang sudah terkenal di hampir seluruh Asia.

4. Wakai

Merek dagang sepatu dengan desain yang kekinian, kualitas bahan dan pricey tersebut membuatnya banyak dikira merek luar negeri, pun logonya mencantumkan karakter-karakter Jepang. Merk ini memang berkiblat pada fashion Jepang yang populer di Indonesia. Toko pertamanya dibuka tahun 2012 di Plaza Indonesia, Jakarta.

Adapun desainnya memang dibuat oleh desain Jepang, tetapi bahan kain kasut yang membuat produk ini nyaman dipakai tersebut sebenarnya diproduksi oleh PT Metroxx Global, Indonesia.

Nah, buat yang lebih gemar membeli produk dengan merek luar negeri, ternyata produk Indonesia kualitasnya juga bagus, kok! Untuk para pengusaha juga jangan pernah berkecil hati menghadapi persaingan produk luar negeri, karena dengan usaha dan belajar dengan tulus demi kepuasan konsumenlah yang mampu mengantar produk-produk di atas berkualitas tinggi dan mendapat hati di kalangan konsumen dalam negeri dan juga luar negeri.


Sumber: Kompas | Tempo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini