Berkali-kali, Dunia Datang ke Indonesia di 2018

Berkali-kali, Dunia Datang ke Indonesia di 2018
info gambar utama

Banyak rakyat Singapura yang terkejut ketika mengetahui negerinya akan menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah antara Donald Trump dengan Kim Jong Un Juni 2018 lalu. Tentu saja mayoritasnya (jika bukan semua) bangga bahwa lagi-lagi mata dunia akan tertuju ke titik merah di Asia Tenggara tersebut. Pemilihan Singapura sebagai tuan rumah pertemuan bersejarah ini sendiri sudah membuktikan kepercayaan dunia padanya, pun reputasi Singapura dalam kancah global.

Dan benar saja, dalam waktu singkat setelah penunjukan tersebut, jutaan orang yang selama ini bahkan tak pernah tahu letak Singapura (banyak yang masih menganggap Singapura adalah bagian dari Malaysia atau Tiongkok), serta merta mengetahui tak hanya letaknya, namun juga bagaimana 'jeroan' Singapura; bandaranya luar biasa megah dan efisian, jalan-jalan besar rapi hijau, public transport kelas dunia, dan betapa amannya negara tersebut.

Dan sejarah pun benar tercipta di Pulau Sentosa, Singapura. Dunia seakan tak percaya, bahwa pemimpin kedua negara yang sudah lama berseteru, yakni Amerika Serikat dan Korea Utara hadir, bersalaman di sana. Singapura menjadi saksi, dan dunia melihat Singapura. Real-time. Seluruh media berpengaruh di dunia menempatkan berita tersebut di halaman depan. Selama berhari-hari.

Uluwatu | balihonestdriver.com
info gambar

Singapura yang 'hanya' menghabiskan sekitar Rp. 210 milyar meraih keuntungan besar, bukan hanya dari sisi finansial. Tapi juga dari sisi branding. The Strait Times melaporkan bahwa negeri tersebut menengguk keuntungan langsung maupun tidak langsung yang besar, yang jika 'diuangkan' akan senilai 38x lipat dari yang sudah dikeluarkan.

Singapura mengerti benar cara menjadi host yang sempurna, pun faham benar betapa event-event internasional akan memberi manfaat besar bagi branding negaranya. Itulah mengapa, negara yang luasnya 1/5 luas kabupaten Malang ini tak segan melakukan banyak hal untuk menjadi pusat perhatian dunia. Balapan Formula 1, Singapore Air Show, pun konser-konser kelas dunia, selalu serius dipersiapkan dan dipersembahkan olehnya.

Bagaimana dengan Indonesia?

Tahun ini, Indonesia mendapat durian runtuh. Tak tanggung-tanggung, berbagai tempat di Indonesia terpilih menjadi tuan rumah even dunia. Baru saja kita sukses menyelenggarakan Piala AFF U-19, dan U-16. G

elaran Asian Games 2018 akan berlangsung tengah bulan Agustus ini. Beberapa minggu ini penulis sengaja mengamati berita-berita di berbagai media besar di negara-negara Asia, mulai dari India hingga Jepang, Tiongkok hingga Qatar, dan cukup dibuat bangga bahwa di negara-negara tersebut pun, Asian Games ternyata juga menjadi berita yang cukup populer. Beberapa media besar di negara-negara tersebut bahkan sudah membuat halaman-halaman khusus di laman cetak maupun online mereka yang khusus didedikasikan untuk Asian Games.

Oktober nanti, giliran Bali yang akan menjadi saksi berkumpulnya lebih dari 180 negara, saat berlangsung IMF-World Bank Group Forum 2018. Kabarnya lebih dari 15 ribu tamu VVIP akan datang, juga 26 pemimpin negara-negara di dunia. Bayangkan, ketika ribuan orang yang tentu saja punya banyak follower di sosmed tersebut selfie di depan GWK yang baru jadi, atau saat sunset di Uluwatu, betapa dunia akan menjadi lebih mengenal Bali dan Indonesia. Setelah Bali, Surabaya yang akan ketiban pulung. Kota metropolitan terbersih di Indonesia ini akan menjadi host Start-up Nations Summit 2018 yang akan diikuti oleh 160 negara lebih.

Indonesia dipilih bukan tanpa alasan, negeri ini sedang bergerak, tumbuh secara progresif, stabil, dan muda. Inilah bukti kepercayaan dunia akan keamanan, kestabilan, dan kemampuan Indonesia. Kini, tinggal kita yang memanfaatkan seluaskan kepercayaan tersebut, dengan menjadi tuan rumah yang mengesankan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini