Keindahan pulau-pulau yang ada di Maluku tidak bisa dipungkiri lagi. Selain itu, Maluku ternyata juga mempunyai budaya yang sangat menarik, salah satunya tari tradisional khas Maluku. Berikut adalah 5 tari tradisional yang menarik dari Maluku.
- Saureka – Reka
Disebut juga dengan tari gaba-gaba, tari asli Ambon ini mempertunjukan kelincahan kaki menginjak di antara empat bilah pohon sagu yang dipukuli, dimulai dari tempo lambat hingga cepat. Tarian ini biasanya dibawakan sebagai bentuk ucapan terima kasih pada saat acara penyambutan tamu. Dimainkan oleh delapan orang dan saling berpasangan. Lalu tarian ini diiringi oleh musik tradisional seperti totobuang dan tifa.
- Tari Bambu Gila
Tarian ini berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini dibawakan oleh enam pria yang memegang batang bambu. Setelah dibacakan mantera, para penari akan bergerak secara dinamis mengikuti gerakan bambu yang bergerak-gerak sendiri. Gerakan kompak dari penari ini melambangkan jiwa persatuan dan gotong-royong yang tertanam dalam budaya masyarakat Maluku.
- Tari Cakalele
Cakalele merupakan tarian perang yang dibawakan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan. Berasal dari Maluku Utara, tari ini biasanya diiringi oleh tifa, suling, dan bia. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam rangka menyambut tamu atau dalam perayaan adat. Awalnya, tarian ini dilakukan oleh para prajurit sebelum dan sepulan dari medan perang.
- Tari Lenso
Tari Lenso merupakan tarian yang berasal dari bangsa Portugis, kemudian tarian tersebut dikembangkan dengan budaya lokal di Maluku. Kata “Lenso” sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti “sapu tangan”.
Tarian ini juga dikenal di masyarakat Minahasa, perbedaannya Tari Lenso dari Maluku hanya ditarikan oleh para penari wanita saja dan atribut yang digunakan untuk menari adalah sapu tangan. Tari Lenso sering dipertunjukan di berbagai acara adat seperti pernikahan, penyambutan, pesta rakyat dan acara adat lainnya.
- Tari Katreji
Sama seperti Tari Lenso, Tari Katreji merupakan tarian yang menggabungkan dua kebudayaan, yaitu Eropa dan Indonesia. Masyarakat Maluku masih sering membawakan Tari Katreji di acara penyambutan atau pesta mereka. Tarian ini dimaknai sebagai tarian pergaulan masyarakat, terutama para pemuda-pemudi. Ditampilkan secara berpasangan, tarian ini menggambarkan tentang keceriaan dan kebahagiaan.
Sumber:belindomag.nl, negerikuindonesia.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News