Kampung Bendera, Berkibar di Penjuru Indonesia Hingga Bisnis 3 Generasi

Kampung Bendera, Berkibar di Penjuru Indonesia Hingga Bisnis 3 Generasi
info gambar utama

Perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 segera dihelat. Antusias warga Indonesia dalam menyambut hari yang momumental ini dibuktikan dengan lomba-lomba ala “tujuh belasan” yang diadakan. Tidak lupa pula pernak-pernik seperti bendera Merah Putih serta umbul-umbul menghiasi setiap jalan di sekitar pemukiman warga.

Antusiasme ini pun membawa berkah bagi perajin dan penjual bendera terutama di kawasan Kampung Bendera. Terletak di Jalan Darmokali, Kampung Bendera merupakan pusat produsen bendera terbesar yang ada di Surabaya.

Alasannya, setiap bulan Agustus datang, sebagian besar warga di wilayah ini selalu beralih profesi sebagai pembuat dan pedagang bendera. Bahkan bendera buatan asal Surabaya ini pernah dipesan hingga Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kampung Bendera ini dipelopori oleh Masrukan. Berawal dari mengikuti jejak saudaranya, Markusan mulai merintis bisnis pembuatan bendera sejak tahun 1970-an. Bersama empat anaknya, Markusan dapat memproduksi ribuan bendera tiap harinya.

Solihin, salah satu produsen sekaligus anak tertua dari Masrukan mengatakan bahwa Kampung Bendera ini berawal dari warga sekitar yang membantu menjual bendera buatan keluarganya. Dengan perkembangan bisnis yang semakin meningkat setiap tahunnya, membuat nama Kampung Bendera ini semakin terkenal.

Mendapatkan bahan baku dari Bandung lalu diproduksi di Semarang, Solihin menjelaskan perjalanan bendera buatannya.

“Awal beli kain glondongan dari Bandung, lalu dikirim ke Semarang untuk dipotong dan diolah disana. Satu kampung disana juga bikin bendera. Bulan Februari atau Maret nanti dikirim ke Surabaya untuk pemasaran.”

Dia juga menambahkan bahwa kebanyakan pelanggan berasal dari instansi pemerintah baik dari dalam maupun luar kota. Bahkan ada beberapa pesanan dari luar pulau Jawa.

Merupakan generasi ketiga dari bisnis ini, Solihin mengaku selain untuk meneruskan usaha keluarga, bisnis bendera ini dilakukannya untuk menghargai dan menghormati jasa para pahlawan dengan cara membuat bendera Merah Putih tetap berkibar.

“Kita menghormati meskipun gak ikut perang, kita menghargai pahlawan. Kenapa sih kita yang gak ikut perang aja susah untuk mengibarkan bendera? Teguran-teguran itu yang membuat saya ingin mengibarkan bendera.”

Dia berharap anak muda Indonesia bisa meneruskan perjuangan walaupun tidak dengan perang. Bisa terus mengibarkan bendera Merah Putih dengan cara terus membuat inovasi-inovasi yang bisa memajukan Indonesia.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini