Pemerintah Kota Surabaya punya cara unik untuk mengolah sampah organik yang ada di wilayahnya. Caranya adalah dengan menggunakan larva Black Soldier, yang telah diberlakukan sejak Oktober 2017 di Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan yang juga merupakan hasil kerja sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga Pemerintah Swiss.
Melalui Tribun, Koordinator PDU Jambangan menjelaskan bahwa PDU Jambangan sebelumnya mengolah sampah dengan pupuk kompos. Hal tersebut pun memakan waktu sebulan hingga dua bulan.
Namun sejak Oktober lalu, pengolahan sampah menjadi lebih cepat. Bahkan hanya membutuhkan waktu 12 hari sebab menggunakan larva Black Soldier Fly.
Disebut pula bahwa larva tersebut didapat dari telur lalat Black Soldier Fly. Melalui uji coba selama beberapa bulan, rupanya diketahui bahwa pengolahan sampah yang ada menjadi lebih singkat.
Lebih lagi lalat yang digunakan, yakni jenis Black Soldier Fly, mempunyai sifat yang berbeda dari lalat pada umumnya. Jika biasanya lalat hinggap di makanan untuk makan dan meninggalkan kotoran, lalat Black Soldier Fly justru tidak membutuhkan makanan, melainkan hanya minum saja.
Proses yang dilalui larva Black Soldier Fly pun terdiri atas empat tahap. Pertama dimulai dari mencampurkan empat kilogram sampah organik, kompos kering (ranting pohon), dan 10 ribu telur larva seberat 20 gram di wadah palet.
Cara baru Surabaya mengolah sampah organik jadi kompos!!
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) 15 Agustus 2018
Dengan menggunakan Larva, Pemkot Surabaya bisa mengubah sampah organik jauh lebih cepat untuk jadi kompos! pic.twitter.com/IMVF43mKFi
Selanjutnya, setelah lima hari maka larva akan diberi sampah organik sebanyak empat kilogram. Lalu di jarak tiga hari selanjutnya, pada tahap ketiga, lalat diberi sampah organik lagi sebesar 4 kilogram. Selang empat hari kemudian, di tahap keempat, memasuki tahap panen. Dalam kondisi tersebut larva akan dipisahkan dengan kotorannya melalui alat yakni Sieving Machine.
Turut disampaikan bahwa kotoran larva selain bermanfaat sebagai pupuk, larvanya sendiri bisa digunakan sebagai pakan hewan atau ternak. Lebih lagi larva tersebut dapat dibiarkan untuk melewati siklus pupa dan jadi lalat kembali.
Sebagai perbandingan, dengan menggunakan larva, sampah organik 12kg bisa berubah jadi kompos hanya butuh waktu 2minggu saja. Normalnya butuh waktu sebulan pic.twitter.com/TpIH2JYOWY
Sementara itu, diketahui bahwa larva Black Soldier Fly memang dapat mereduksi sampah hingga mencapai 80 persen. Sisanya sebanyak 20 kilogram dapat menjadi kompos (kotoran larva).
Wah turut senang juga bangga dengan inovasi tersebut ya. Semoga dapat terus berjalan dan berkembang di daerah lain!
Sumber: Tribun Surabaya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News