Kini Serba Digital, Berikut Cabang Olahraga Elektronik (e-sport) di Asian Games Jakarta-Palembang 2018

Kini Serba Digital, Berikut Cabang Olahraga Elektronik (e-sport) di Asian Games Jakarta-Palembang 2018
info gambar utama

Perkembangan teknologi yang kian pesat semakin mengubah tatanan kehidupan, baik tatanan sipil mau pun pemerintahan. Digitalisasi menjadi hal yang tak terelakkan. Terutama sekali pada perhelatan akbar se-Asia, yang merupakan wilayah yang saat ini tengah mengembangkan diri menjadi pusat teknologi seperti halnya Silicon Valley, yaitu Asian Games 2018. Apalagi bila dibandingkan dengan Asian Games 1962 yang juga sama-sama bertempat di Jakarta, Indonesia.

Beragam perangkat digital pengganti tenaga manusia seperti teknologi hawk-eye untuk melihat apakah shuttlecock ke luar atau masuk garis dari berbagai sudut pandang yang berbeda hingga mobil wara-wiri tanpa sopir di sekitar venue lomba tersedia untuk mendukung kompetisi olahraga empat tahunan tersebut. Bahkan, kompetisi olahraganya sendiri telah mengalamai digitalisasi.

Adalah e-sport atau olahraga elektronik, adalah kompetisi permainan video game, biarpun definisi sebenarnya masih agak kabur. Dikategorikan sebagai olahraga karena sama-sama memerlukan strategi yang cekatan, ketangkasan, konsentrasi tinggi, kesolidan kerja sama tim dan fisik yang kuat. E-sport dianalogikan seperti catur dan permainan kartu bridge yang sudah lebih dulu dikategorikan sebagai olahraga.

Ini juga pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, bahwa ajang pemainan game video ini dijadikan cabang olahraga, meski tidak termasuk dalam perhitungan perolehan medali. Dengan kata lain, merupakan laga eksibisi. Akan ada enam video game yang dipertandingkan pada Asian Games ini, yaitu sebagai berikut.

1. Arena of Valor (AOV)

Di Indonesia lebih dikenal dengan nama Mobile Arena atau MOBA. Merupakan permainan daring dengan multi pemain yang dikembangkan oleh Garena dan Timi Studio. Pada nomor ini, Indonesia akan diwakili oleh Glen Richard Pangalila, Hartawan Muliadi, Ilham Bahrul Hadi, Muhammad dan Farhan Akbari.

2. Pro Evolution Soccer (PES) 2018

Adalah video permainan olahraga yang dikembangkan oleh Konami. Delapan negara yang akan berpartisipasi setelah lolos kualifikasi tertentu adalah Indonesia, Jepang, Hongkong, Vietnam, Malaysia, India, Kazakhstan dan Iran. Indonesia sendiri diwakili oleh Elga Cahya Putra dan Setia Widianto.

3. League of Legends

Merupakan permainan video yang dikembangkan oleh Riot Games yang berkonsep pertempuran daring yang dimainkan dengan multi pemain. Pada nomor ini, Indonesia akan diwakili oleh Malik Abdul Aziz, Juan Felix, Ruly Sandra Sutanto, Peter Tjahjadi, Gerry Arisena, Ericko Lim dan Bayu Putera Sentosa.

4. Clash Royale

Permainan besutan Supercell ini berkonsep permainan kartu dengan pertempuran daring. Pada nomor ini, Indonesia akan diwakili oleh Ridel Yesaya Sumarandak.

5. HearthStone

Merupakan permainan kartu daring besutan Blizzard Entertainment. Pada nomor ini, Indonesia akan diwakili oleh Hendry Handisurya.

6. Starcraft 2

Sama dengan Hearthstone, merupakan besutan perusahaan Blizzard Entertainment yang berkonsep real-time strategy. Indonesia sendiri pada nomor ini akan diwakili oleh Nyoman Arie P.

Laga eksibisi e-sport ini akan berlangsung pada 26 Agustus 2018 – 1 September 2018 di Britama Arena atau disebut juga Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, loh. Konsep sport mall dan model indoor arena dengan dikelilingi 250 kios pasti makin menambah keseruan menonton cabang olahraga Asian Games 2018 ini. Yuk, datang, meriahkan dan dukung penyelenggaraan Asian Games di negara kita sendiri ini!


Sumber: esports.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini