Guru Sportivitas Anak-anak Indonesia

Guru Sportivitas Anak-anak Indonesia
info gambar utama

Indonesia, bumi pertiwi yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, beribu-ribu pulau yang tersebar, berbagai macam suku, etnis, bahasa dan agama. Dengan diversitas kultural terbesar di dunia, setiap budaya pastinya memiliki makna, manfaat dan pelajaran yang dapat dipetik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tradisi-tradisi yang ada di Indonesia terdiri dari seni tari, musik, pakaian adat, rumah adat, cerita rakyat hingga permainan olahraga tradisional.

Permainan olahraga tradisional merupakan permainan yang biasanya dimainkan oleh anak-anak secara turun-temurun dan tentunya menyehatkan raga anak-anak. Sebagai contoh permainan olahraga khas nusantara seperti Galah asin/gobak sodor, pencak silat dan lain-lainnya. Permainan Galah asin/gobak sodor yang sering dimainkan anak-anak Indonesia memberi manfaat seperti kerja sama, kepemimpinan, kemampuan otak dalam berstrategi, ketangkasan dan sportivitas. Olahraga khas Indonesia lainnya, pencak silat memiliki nilai-nilai penting seperti disiplin, rasa percaya diri untuk mempertahankan diri, sikap ksatria, realigius, bela diri, seni tari serta bela negara.

Setiap permainan olahraga pastinya menjunjung nilai sportivitas. Sportivitas/Sportif adalah sikap jujur dalam melalukan sesuatu, sikap ksatria/ berjiwa besar, mengikuti aturan yang berlaku, mengakui keunggulan lawan dan mau menerima kekalahan dengan lapang dada.

Permainan anak-anak khas Indonesia yang telah turun temurun di setiap generasi bangsa masih tetap ada dan tetap dilestarikan membuktikan bahwa budaya-budaya Indonesia masih kental. Setiap permainan secara tidak langsung menuntut anak-anak untuk menjunjung sportivitas. Sebagai contoh permainan Gobak Sodor, ketika anak-anak akan memulai permainan, pertama-tama dimulai dari membentuk kelompok dimana anak-anak menggunakan hompimpa atau suit dalam membentuk kelompok, menggambarkan anak-anak tidak pilih-pilih kawan dalam pertemanan. Selanjutnya menentukan pemimpin dan strategi dalam tim. Selama proses bermain, anak-anak diajarkan untuk jujur, tidak curang. Anak yang satu akan mengingatkan anak yang lainnya untuk tetap bermain jujur dan tidak bermain curang. Dari sini dapat dilihat, anak-anak Indonesia dididik tentang kesportivitasan oleh budaya-budaya Indonesia. Bukan hanya itu saja, pada saat kemeriahan 17 Agustus setiap lingkungan RT/RW pasti mengadakan lomba-lomba yang menyemarakkan hari jadi Indonesia tersebut seperti lomba makan kerupuk, tarik tambang, balapan karung, balap egrang, dan lain sebagainya. Acara 17 agustus-an bukan hanya dimeriahkan oleh anak-anak, melainkan orangtua ikut terlibat juga di dalamnya. Orangtua dapat mengamati bagaimana perkembangan karakter anaknya dalam hal sikap sportif. Dari situ, orangtua dapat memberikan motivasi untuk anaknya agar tetap selalu menjunjung sikap sportif, orangtua juga harus membicarakan mengenai kesportivitasan dalam proses pertandingan tersebut dan tentunya memberikan apresiasi terhadap hasil dari proses yang telah dilakukan oleh anak dengan semaksimal mungkin.

Pada bulan Agustus 2018 ini juga, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dalam Asian Games 2018. Hal ini patut disyukuri oleh karena kepercayaan yang telah diberi kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah dan sekaligus menjadi tanggung jawab bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menyukseskan Asian Games 2018. Rakyat Indonesia sepatutnya menyambut tamu/ atlit-atlit dari negara lain dengan keramahannya Indonesia. Sudah terkenal di seluruh dunia bahwa Indonesia memiliki budaya senyum, sapa dan keramahan. Dalam acara Opening Asian Games 2018 telah dibuka dengan menampilkan budaya Indonesia yang bukan hanya menunjukkan keindahan seni tetapi juga makna dari setiap budaya yang menunjukkan energi Indonesia yang merepresentasikan energi Asia kepada seluruh dunia sesuai dengan tema Asian Games 2018 “Energy of Asia”.

Esensi menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games salah satunya adalah mendapat keuntungan di bidang ekonomi maupun non-ekonomi. Bukan hanya itu, dari berbagai rangkaian acara, diharapkan terjadi perubahan karakter masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga kerja yang ideal. Selain itu, Asian Games 2018 dapat dijadikan ajang menunjukkan sikap kesportivitasan ala nusantara sekaligus menjadi tempat belajar mengenai sportivitas ke tingkat yang lebih tinggi, terutama bagi generasi muda. Tujuan rakyat Indonesia menjadi penyemarak yang sportif adalah untuk menjalin hubungan persaudaraan antara negara-negara Asia agar dengan tetap menjaga hubungan tali persahabatan sehingga terjadi hubungan yang sinergis di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain.

Dalam pertandingan, setiap pemain harus menjunjung tinggi sikap sportif, baik antarpemain, antartim, antara pemain dengan suporter, serta antara suporter dengan suporter yang lainnya. Keserasian di setiap komponen dengan menjunjung sikap sportif dan toleransi akan menciptakan hubungan yang harmonis sehingga perhelatan Asian Games 2018 dapat berjalan dengan lancar.

Sportif bukan sekedar menerima kekalahan atau mengapresiasi yang menang, tetapi di dalam prosesnya menuntut untuk profesional, memiliki etika dan integritas dalam bermain. Namun masih saja terdapat pemain yang tidak sportif, arogansi, melakukan tindakan curang, tidak tolerir, dan hanya memikirkan kepentingan sendiri atau tim. Begitu juga fanatisme suporter terhadap tim yang didukungnya. Ketika tim yang di dukung mengalami kekalahan, suporter yang fanatik dapat bertindak semena-mena, melakukan tindakkan kekerasan terhadap pemain tim lawan, terhadap suporter tim lainnya, serta merusak fasilitas stadion. Fanatisme seharusnya ada alasan dasar serta memahaminya secara komprehensif dengan menjunjung nilai sportivitas. Jadilah pemain dan suporter yang memiliki etika dan sikap sportif yang tinggi agar menciptakan dunia pertandingan/perlombaan yang Fair Play.

Untuk mencapai Indonesia sportif maka sepatutnya kita berkaca dari budaya-budaya yang sudah ditanamkan sejak dahulu oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Toleransi, kejujuran, sikap menghargai dengan lapang dada, menunjukkan martabat ksatria, rendah hati dan berjiwa besar. Jadikan kekalahan sebagai pelajaran dan kemenangan sebagai motivasi agar energi positif tersebut menjadi semangat untuk mencapai kemenangan yang sejati. Ayo meriahkan Asian Games 2018 dengan menjadi pemain serta pendukung yang menjunjung tinggi sportivitas. Salam olahraga.

#MenulisKabarBaik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini