Menjaga Semangat untuk Maju pasca Asian Games 2018

Menjaga Semangat untuk Maju pasca Asian Games 2018
info gambar utama

Sudah hari ke-13 sejak seremoni pembukaan spektakuler Asian Games 2018 yang bertempat di Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno (GBK) pada Sabtu (18/08) lalu. Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan akbar olahraga se-Asia berhasil mengantongi sebanyak 30 medali emas dan berada di posisi keempat klasemen perolehan medali sementara mengikuti Cina, Jepang dan Korea.

Perolehan tersebut menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia berkiprah di Asian Games. Bahkan sejak Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga multicabang pertama kalinya pada 1962 yang kala itu menduduki peringkat kedua dan tercatat sebagai prestasi terbaik Indonesia di Asian Games, Indonesia memeroleh 21 medali emas.

Para Atlit Indonesia tak henti berjuang di lapangan sekaligus mengobarkan semangat masyarakat Indonesia untuk turut mendukung dan menyukseskan ajang empat tahunan tersebut. Masyarakat dari luar lapangan juga tak henti memberikan dukungan mereka untuk atlit-atlit terbaik Indonesia. Bahkan ketika terjadi kendala dalam pemesanan tiket pertandingan, mereka tetap hadir di arena GBK dan menonton bersama di layar besar yang disediakan di Asian Fest, GBK.

Semangat dan rela berkorban, menjadi pelajaran penting yang dipetik dari penyelenggaraan Asian Games 2018 ini. Tentunya, harus pula mulai ditanamkan dalam diri masyarakat masing-masing, bahkan pasca acara nanti. Nama, lambang negara dan lagu kebangsaan Indonesia harus tetap menjadi pemersatu seluruh bangsa.

Pun para atlit hendaknya tetap mawas diri dan tidak cepat berpuas diri serta berbangga hati. Setelah Asian Games 2018 ini, yang harus dihadapi adalah pasca Asian Games 2018, diantaranya adalah menjaga integritas untuk terus berlatih dan lebih baik, serta pengelolaan bonus yang baik dan benar. Hal ini tentu akan menjadi perhatian melihat realita di Indonesia mengenai atlit-atlit veteran yang kini berpenghasilan tidak tetap.

“pemerintah sudah menyiapkan bonus bagi peraih medali emas, perak dan perunggu. Kemudian bagi peraih emas dan perak kita siapkan PNS juga, kami juga siapkan rumah bagi mereka. Tentu ini dalam rangka menjamin masa depan mereka”, jawab Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, saat ditemui di kantornya di Kementerian Pemuda dan Olahraga di Komplek Senayan, Jakarta pada Sabtu (18/08) lalu.

“dan mulai sekarang, kita minta kepada para atlit untuk me-manage keuangannya ketika mereka mendapat bonus agar setelah tidak lagi menjadi atlit, dapat me-manage masa depannya. Kita juga punya pelatihan kewirausahaan muda bagi atlit”, tambahnya.

Selain atlit dan juga masyarakat, pelaku dunia usaha juga diharapkan terus memberikan semangat dan konsistensi mereka dalam mendukung kebanggaan Indonesia tersebut pasca Asian Games 2018, “sudah barang tentu saya berharap pada seluruh pelaku dunia usaha, BUMN dan siapa pun dermawan, saya kira tidak membiarkan para atlit ini berjalan sendirian usai Asian Games ini”, tutup pak Imam Nahrawi.

Adapun bonus bagi atlit, pelatih dan asisten pelatih, sesuai instruksi presiden Joko Widodo akan dicairkan melalui rekening masing-masing pekan depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini