Grab Bakal Pindah Markas ke Indonesia?

Grab Bakal Pindah Markas ke Indonesia?
info gambar utama
Persaingan ekonomi digital di dunia semakin ketat tidak terkecuali di Asia Tenggara. Selain faktor angka pasar yang besar, situasi bisnis yang kondusif menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi pada perusahaan digital di Indonesia. Itu sebabnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berusaha mengajak perusahaan teknologi transportasi asal Singapura, Grab untuk memindahkan markas ke Indonesia.

Seperti diberitakan CNN Indonesia (29/08) Menteri Rudiantara berusaha untuk mengajak perusahaan yang didirkan oleh Anthony Tan asal Malaysia tersebut untuk menjadi unicorn Indonesia. "Sudah pasarnya di Indonesia, drivernya di Indonesia, investasi di Indonesia, akuisis di Indonesia, kenapa nggak pindah headquarer-nya ke Indonesia? Jadi unicorn Indonesia," kata Rudiantara.

Sebutan unicorn merupakan sebutan bagi perusahaan rintisan digital yang mampu mencapai nilai valuasi perusahaan sebesar US$ 1 milyar. Sejauh ini di Indonesia telah ada empat perusahaan berstatus unicorn dua diantaranya adalah perusahaan teknologi transportasi dan salah satunya adalah pesaing utama Grab, Go-Jek.

Rudiantara yang berusaha mengajak Grab pindah ke Indonesia pun menawarkan berbagai hal. Seperti soal pajak, insentif dan bantuan-bantuan birokrasi lainnya. Langkah ini menurutnya adalah bukti bahwa Indonesia sangat terbuka dengan bisnis-bisnis dari luar negeri yang memiliki nilai untuk Indonesia.

Dari pihak Grab sendiri, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyambut baik ajakan Rudiantara. Pihaknya mengaku akan mengkaji kemungkinan tersebut. "Itu satu undangan yang baik, dan membuktikan pemerintah sangat welcome terhadap perusahaan internasional tapi yang fokus kepada Indonesia. Tentu kita akan kaji permintaan beliau," ujarnya.

Ridzki mengaku, Indonesia memang merupakan lahan yang sangat menjanjikan karena jumlah pasarnya yang sangat besar. Selain itu, ia pun menilai tingkat adopsi masyarakat Indonesia terhadap teknologi yang baru terhitung cukup tinggi.

Hingga saat ini, layanan Grab sudah tersebar di 137 kota di seluruh Indonesia. Grab juga mengklaim perusahaannya sebagai pemegang 65 persen pasar di Indonesia untuk industri teknologi transportasi.

Jika kepindahan Grab benar-benar bisa terjadi, maka Indonesia akan semakin menjadi negara yang fokus pada perkembangan industri digital. Tentu saja hal ini akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan perekonomian di Tanah Air.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini