Perkembangan teknologi yang pesat semakin merubah aspek-aspek kehidupan baik dalam bidang ekonomi, hiburan dan juga pendidikan.
Misalnya, sampai 10 tahun yang lalu, kita masih mengenal sistem belajar tradisional yaitu di dalam kelas dengan adanya guru di depan kelas yang menjelaskan materi-materi.
Tapi kini, dengan hanya melalui sebuah alat smartphone, kita seperti dapat menjelajahi banyak hal hanya dengan berdiam diri dan beberapa sentuhan jari, pun hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Termasuk kini tersedia berbagai layanan berupa aplikasi belajar yang memungkinkan kita untuk mengikuti dan belajar berbagai hal hanya dengan smartphone tanpa perlu menghadiri kelas. Baik berupa guru yang menjelaskan secara langsung melalui rekaman, atau pun forum berbagi catatan.
Teknologi canggih tersebut ternyata tidak hanya dimiliki negara-negara luar, tapi juga Indonesia, yaitu buatan tangan dan buah pikiran anak-anak bangsa.
Pilihan ini praktis sekali bagi yang ingin menambah, mengembangkan dan mengasah skill namun kesulitan dana dan waktu. Tampilan yang menarik dan fitur-fitur yang kompetitif menjadikan aplikasi-aplikasi tersebut memiliki banyak peminat.
Nah, sudah penasaran apa saja aplikasi tersebut untuk segera mencobanya? Ini dia:
- Ruangguru
Aplikasi yang didirikan oleh Muhammad Iman Usman pada 2014 ini menyediakan guru dan materi secara daring. Bukan hanya Materi sekolah formal, tapi juga pelatihan-pelatihan profesional. Terdapat layanan chat dan telepon dengan guru untuk menanyakan soal-soal tertentu.
- Quintal
Danny Saksono mendirikan aplikasi Quintal berdasarkan pengalamannya melihat anak-anak usia sekolah di Singapura yang tidak membawa banyak bawaan ke sekolah.
Tahun 2015, dia membentuk platform untuk membantu mengatasi hal tersebut bersama dengan rekannya, Henry Fausta dan Pieter Jontera Lius.
Selain belajar-mengajar daring, Quintal juga memiliki fitur menginput absensi dan nilai siswa. Para guru juga dapat menggunakan fitur untuk membagikan lembar tugas secara daring.
- MejaKita
Aplikasi keren ini merupakan besutan 10 anak Sekolah Menengah Atas (SMA), loh! Dengan dibantu oleh Dicoding, sebuah penyedia layanan jasa web development.
Mengusung visi "Dari siswa untuk siswa", platform belajar mengajar daring ini memiliki fitur berbagi catatan dan materi belajar yang ala pelajar, sehingga pengguna terutama pelajar lain dapat lebih familiar dengan permasalahan pada materi tertentu.
- Bahaso
Kali ini aplikasi belajar mengajar daring khusus bahasa! Era milenial ini menuntut setiap orang untuk menguasai bahasa kedua bahkan ketiga dan kesekian.
Adalah Tyovan Ari Widagdo, pemuda Wonosobo, menyadari akan kebutuhan tersebut sekaligus kebutuhan sarana belajar yang lebih praktis, dan membuat aplikasi belajar via ponsel ini
Bahaso memiliki maskot Panda yang lucu juga, loh!
- Sukawu
Merasa aplikasi belajar kebanyakan identik dengan anak-anak sekolah atay formal? Nah, aplikasi ini berarti cocok banget buat kamu!
Aplikasi yang dibentuk tahun 2015 ini merupakan layanan untuk mencari pelatihan dan kursus, dan membantu mengembangkan skill atau pendidikan non-formal. Misalnya desain atau juga musik.
Besutan Dr Teddy Tjandra ini mengajak tiap orang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Keren, ya?
- Zenius
Platform satu ini sudah familiar sekali di kalangan pelajar dan umum.
Layanan bimbingan belajar daring bentukan Medy Suharta dan Sabda P.S tahun 2007 ini juga menjual video materi belajar dalam bentuk VCD dengan harga yang terjangkau.
Materi yang disampaikan juga mengikuti perkembangan kurikulum di sekolah, pun dibagi perkategori mulai dari SD hingga persiapan SBMPTN.
Nah, sudah tidak sabar ingin mencoba dan kembali belajar dengan gaya milenial?
Sumber: Techinasia.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News