Inilah Beberapa Poin Yang Perlu Diketahui tentang Asian Para Games 2018

Inilah Beberapa Poin Yang Perlu Diketahui tentang Asian Para Games 2018
info gambar utama

Setelah berakhirnya Asian Games 2018, Semangat Asian Games akan tetap berlanjut dengan dihelatnya Asian Para Games 2018. Melanjutkan euforia Asian Games yang diakui berhasil menjadi pesta olahraga yang menyuntikkan semangat positif dan menuai banyak pujian dari dalam dan luar negeri, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018. Ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga difabel tingkat Asia.

"Insya Allah sudah siap, termasuk untuk aksesibilitas bagi atlet-atlet difabel. Kami sudah mulai persiapan sejak setahun yang lalu," kata Raja Sapta Oktohari, Ketua Indonesia Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC), yang dikutip dari BBC News Indonesia.

INAPGOC akan melanjutkan konsep area publik di kawasan Gelora Bung Karno, seperti yang dilakukan ketika Asian Games.

Berikut ini adalah poin-poin yang harus Kawan GNFI ketahui tentang Asian Para Games 2018 :

1. Kapan, di mana, dan siapa saja yang akan bertanding

Asian Para Games akan dihelat pada 6-13 Oktober 2018 di Jakarta, lebih tepatnya di Gelora Bung Karno, Jakarta International Velodrome dan JIExpo. Hingga saat ini 3.886 atlet dari 42 negara sudah terdaftar sebagai peserta. Dari jumlah itu, 300 di antaranya adalah atlet dari Indonesia. Untuk Rangkaian kirab obor Asian Para Games akan dimulai pada hari Rabu, 5 September kemarin dengan pengambilan api dari sumber api abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah dan akan dibawa keliling ke delapan kota di Indonesia hingga tiba di Jakarta.

2. Cabang Olahraga apa saja yang akan ditandingkan?

Cabang olahraga yang ditandingkan adalah: panahan, atletik, badminton, boccia, bowling, catur, balap sepeda, goal ball, judo, bowling lapangan, angkat besi, shooting, renang, tenis meja, voli duduk, basket kursi roda, panahan kursi roda, dan tenis kursi roda. Untuk Indonesia sendiri akan mengirimkan wakil untuk semua cabang olahraga. Dari olahraga tersebut, ada 2 cabang olahraga yang diciptakan khusus untuk para difabel, yaitu : Boccia, adalah jenis olahraga yang dimainkan di atas kursi roda dan dirancang untuk dimainkan oleh orang-orang dengan keterbatasan kemampuan motorik. Dan Goalball, adalah permainan yang didesain untuk paratuna netra atau yang punya kekurangan dalam penglihatan.

3. Target Indonesia di Asian Para Games 2018.

Indonesia mentargetkan 17 emas dalam Asian Para Games 2018. Indonesia pernah menjadi juara umum ASEAN Para Games pada September 2017 di Kuala Lumpur. Perolehan medali Indonesia, 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu.

4. TiketAsian Para Games 2018

Tiket untuk menonton perhelatan Asian Para Games 2018 akan dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada Asian Games. "Yang jelas jauh lebih murah daripada kemarin (Asian Games). Kami tidak mau mahal karena ingin ada banyak orang yang datang," kata Raja.

Untuk harga, dia belum mau menjelaskan berapa harga tiket tersebut, ia Mengaku banyak belajar dari pengelolaan tiket saat Asian Games, Raja Sapta Oktohari menjelaskan bahwa tiket Asian Para Games akan dijual dengan sistem yang berbeda. Ada dua macam tiket, yakni tiket pembukaan dan penutupan, dan tiket nonton pertandingan.

5. Opening Ceremony Asian Para Games 2018

Pembukaan akan digelar pada Sabtu, 6 Oktober 2018 pukul 19.00-21.00 WIB dan ditutup dengan upacara penutupan pada 16 Oktober 2018. Setelah acara pembukaan Asian Games yang mendapat banyak sekali pujian, Raja Pun tak mau kalah menyiapkan acara pembukaan yang menarik. Temanya adalah Asia. "Kalau pembukaan Asian Games adalah konser musikal, kami lebih ke gelaran dengan lebih banyak sentimen sosial, karena ini adalah para games," kata Raja.

Dia menjelaskan bahwa upacara pembukaan akan menghadirkan pesan sosial yang dikemas secara kreatif dan menarik. "Ini akan jadi yang pertama di Indonesia," kata dia.

Sumber : BBC Indonesia, TribunNews Sport.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini