Berkat Teknologi Penghasil Air Tawar dari Air Laut, Mahasiswa UNDIP Raih Emas di Cina

Berkat Teknologi Penghasil Air Tawar dari Air Laut, Mahasiswa UNDIP Raih Emas di Cina
info gambar utama

Kabar baik kembali dibawa oleh anak bangsa. Mahasiswi semester V Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Grobogan, Jawa Tengah, Aniswatul Khasanah, bersama empat temannya, yakni Inayah Mumpuni Budiati, Ragil Adi Nugroho dan Mohammad Wahyu Andriyan dari Departemen Fisika, serta Ferisa Lestari Nugrahayu dari Departemen Biologi, sukses meraih medali emas dalam ajang International Exhibition Inventions And World Inventions and Inovation Forum, yang dihelat di gedung Guangdong International Convention And Exhibition Center, Kota Foshan, Provinsi Guangdong, China 13-15 September 2018 lalu. Mereka berhasil mengalahkan lebih dari 20 negara dari lima benua.

“Kelompok kami memamerkan invensi teknologi mist maker untuk mempercepat produksi air tawar dari air laut, serta penggunaan Ag doped ZnO untuk meningkatkan kualitas dari air yang dihasilkan,” ujar Aniswatul Khasanah dikutip dari situs resmi Undip melalui Siedoo.com

sumber : siedoo
info gambar

Para juri memuji hasil karya kelima mahasiswa ini. Mereka berdecak kagum melihat keefektifan alat untuk menghasilkan air tawar dan garam dari air laut dalam waktu yang bersamaan dan desain alat yang menggunakan panel surya sebagai suplai energi utama. Keramahan lingkungannya, inovasi Ag doped ZnO-nya serta keefektifannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para ilmuwan yang berkunjung.

sumber : siedoo
info gambar

Tim yang dibimbing oleh Prof. Heri Sutanto, S.Si, M.Si ini berhasil menggondol medali emas. Mereka juga mendapatkan medali Special Award dari negara Thailand. Sayangnya kepulangan tim ini tertunda akibat cuaca buruk.

“Karena cuaca buruk, kepulangan kami tertunda. Insyaallah tanggal 21 nanti kita pulang ke tanah air. Kepada adik-adik generasiku, saya berpesan agar jangan takut bermimpi. Carilah jalan buat menggapai keinginan. Jadikan putus asa dan down menjadi makanan pokok buat pembelajaran,” ucap Anis.

Aniswatul Khasanah adalah anak kedua dari dua bersaudara pasangan Suhadi dan Suginem, yang beralamat di Dusun Linduk, Desa Lebak, Kecamatan Grobogan. Suhadi yang juga Kepala Dusun (Kadus) di kampung tersebut membenarkan jika anaknya telah memperoleh medali emas.

Alhamdulillah, anak saya berhasil meraih medali emas. Saya merasa bangga dengan keberhasilan yang diraihnya,” kata Suhadi, Senin (17/9/2018) dikutip dari Siedoo.com

Menurutnya, Anis merupakan anak yang rajin belajar serta memiliki kemauan kuat untuk meraih prestasi. Ia pernah mengenyam pendidikan di MTs Sunniyyah Selo, Kecamatan Tawangharjo dan MA Bannat Kudus, Jawa Tengah.

Sumber : Siedoo.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini