Kemendikbud Ikut Membantu Kesehatan Para Ibu Hamil, Kok Bisa?

Kemendikbud Ikut Membantu Kesehatan Para Ibu Hamil, Kok Bisa?
info gambar utama

Kesehatan masyarakat ternyata menjadi fokus utama juga bagi Kemendikbud, apalagi untuk para Ibu hamil. Ingin anak Indonesia hidup sehat dan normal, jauh dari stunting atau kekerdilan atau cebol (Bahasa Jawa), Kemendikbud siapkan sesuatu untuk para ibu dan calon ibu. Ini tidak lain ditempuh untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan. Sebab, kondisi anak didik yang sehat dan normal menjadi salah satu modal suksesnya pendidikan.

Hal yang akan lakukan adalah Kemendikbud menyelenggarakan kelas “parenting” bagi ibu hamil dan orang tua bayi berusia 0-2 tahun di 92 kabupaten di Indonesia. Ini adalah bagian dari program nasional pencegahan “stunting” (kekerdilan).

Pada tahun 2017, kelas parenting sudah dilakukan di delapan kabupaten di antaranya Kulon Progo, Klaten, Nganjuk, Banggai, Polewali Mandar, Lombok Barat, Sumbawa, dan Maluku Tengah. Selanjutnya, pada tahun 2018 targetnya di 92 kabupaten dengan sasaran kantung-kantung prevalensi “stunting”.

Pelaksana bimtek kelas parenting terdiri dari tiga unsur, yakni kepala desa, perwakilan PKK, pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). “Tiap desa akan memilih satu PAUD yang terbaik untuk dijadikan lokasi untuk dua kali pertemuan kelas parenting. Kegiatan ini dibiayai dari dana desa,” kata Sukiman, Direktur Pendidikan Keluarga Ditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud dilansir dari antara.com melalui Siedoo.com

Untuk mendukung kegiatan kelas parenting tersebut, Kemdikbud telah menyiapkan buku-buku bacaan tentang parenting yang berhubungan dengan 1.000 hari pertama kehidupan, berupa buku bacaan bagi orang tua serta cakram tentang 1.000 hari pertama kehidupan yang disampaikan oleh ahlinya.

Seperti yang tertulis pada depkes.go.id, Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%).

Penelitian Ricardo dalam Bhutta tahun 2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun.

--

Sumber : Siedoo.com, Antara.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini