Tim Mahasiswa dari ITB Juara Kompetisi Pesawat Nirawak di Turki

Tim Mahasiswa dari ITB Juara Kompetisi Pesawat Nirawak di Turki
info gambar utama

Dewasa ini, hampir tiap hari selalu ada Anak Bangsa yang sukses mengharumkan nama Indonesia. Seperti Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kembali raih juara di kompetisi tingkat dunia. Tim Aksantara ITB mendapatkan juara kedua kategori Lomba Fixed Wing pada ajang Tübitak UAV (Unmanned Aerial Vehicle) Competition yang berlangsung di Istanbul Grand Airport, Turki pada 20-23 September 2018 kemarin.

Pada kompetisi pesawat tanpa awak tersebut, tim Aksantara ITB mengirimkan dua tim untuk dua kategori yang berbeda yaitu Fixed Wing dan Rotary Wing.

Tim Fixed Wing diberi nama Gana Raksaka dengan jumlah anggota 6 mahasiswa yaitu Dewa Mahardika, mahasiswa Teknik Telekomunikasi 2017, M. Ilman Nuryakusumah (Teknik Penerbangan 2015), Raynald Masli (Teknik Penerbangan 2015), Edbert Ongko (Teknik Telekomunikasi 2015), Rama Rahardi (Teknik Telekomunikasi 2017), dan Dimas Apeco Putera (Teknik Fisika 2016).

Sedangkan satunya, Tim Rotary Wing, dengan nama Traya Vata, jumlah anggotanya ada 7 mahasiswa yaitu Rhenetou Virginio (Teknik Elektro 2015), Aji Sumbaga (Teknik Fisika 2015), Muhammad Hilmi (Teknik Telekomunikasi 2015), M. Falih Akbar (Teknik Elektro 2016), Dimas Yoga Pratama (Teknik Elektro 2015), Alif Ijlal Wafi (Teknik Informatika 2015), dan Akbar Aji Baskoro (Kewirausahaan 2016).

dikutip dari galamedianews.com, penjelasan dari salah satu anggota tim Fixed Wing, Dewa Mahardika, dalam perlombaan ini setiap peserta harus menjalankan tiga misi bagi setiap pesawat. Misi yang pertama yaitu terbang manual dengan jalur yang sudah ditetapkan panitia lalu melakukan atraksi berputar 360 derajat putaran, Misi yang kedua yaitu terbang secara otomatis sambil membawa bola dan harus menjatuhkan bola tersebut di kotak yang tersedia, dan misi yang terakhir yaitu terbang secara otomatis dari mulai take-off sampai landing dan landingnya harus presisi di garis yang sudah ditentukan.

Tim Aksantara ITB unggul pada pesawat dengan model Fixed Wingnya yang berhasil menyelesaikan ketiga misi tersebut.

"Selama mengikuti lomba, tim Aksantara harus melalui dua tahapan seleksi, yaitu pengiriman konseptual desain dan detail desain. Konseptual desain mengarah kepada penjelasan dalam bentuk laporan mengenai pesawat seperti apa yang akan dirancang. Setelah lolos pada tahap ini, finalis harus mengikuti seleksi selanjutnya yaitu mengirim laporan detail desain dan menjabarkan perencanaan pembuatan pesawat sampai ke detail terkecil," kata Dewa yang dikutip dari Liputan6.com

Dalam setiap proses mulai dari perancangan, produksi sampai akhirnya menuju final di Turki, masing-masing tim dibimbing oleh seorang dosen. Mereka dibimbing oleh Mochammad Agoes Moelyadi sebagai dosen dengan keahlian Fisika di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), sedangkan tim Rotary Wing dibimbing oleh Widyawardana Adiprawita dengan kelompok keahlian Teknik Biomedis di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI).

--

Sumber : Liputan6.com, Galamedianews.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini