Mahasiswa UB Diganjar Emas Setelah Ciptakan Jaket Anti Hipotermia

Mahasiswa UB Diganjar Emas Setelah Ciptakan Jaket Anti Hipotermia
info gambar utama

Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Tim J-ROID mendapatkan medali emas di China melalui ciptaannya yaitu inovasi teknologi dalam bidang kesehatan berupa jaket yang berfungsi untuk menyeimbangkan suhu tubuh. Pada ajang yang diikuti oleh 253 tim dari 49 negara ini mahasiswa UB meraih penghargaan tambahan yakni penghargaan khusus dari Thailand sebagai inovasi terbaik.

Dilansir dari Website UB, Ketua tim J-ROID Bagas Priyo Hadi Wibowo (Teknik Elektro 2015) menjelaskan dibuatnya jaket ini untuk mengantisipasi kasus hipotermia di Indonesia.

“Di Indonesia sendiri sering terjadi kasus tentang hipotermia dan hipertermia mengingat di lingkungan geografis Tanah Air terdapat beberapa daerah yang memiliki suhu ekstrem. Nah, jaket ini berfungsi untuk mengantisipasi hal tersebut,” ujar Bagas yang dikutip dari Okezone.com

Kata J-ROID memiliki singkatan, yaitu Android Jacket for Hypothermia & Hyperthermia. Bersama dengan empat kawannya, Bagas menciptakan jaket ini diantaranya Firmansyah Putra Satria (Teknik Elektro 2015), Ahmad Fathan Halim (Teknik Elektro 2015), Annisa Istighfari Hernanda R. (Fakultas Kedokteran 2015) dan Yurike Putri (Fakultas Kedokteran 2015) dan dibimbing oleh dosen mereka, Eka Maulana.

Diambil dari data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 1999-2011 di Amerika Serikat terjadi sekitar 7.415 kematian yang dikarenakan oleh heart relates illness (penyakit terkait jantung) dan 16.911 kematian lainnya akibat execrssive natural cold (dingin yang berlebihan).

“Kondisi ini yaitu yang berhubungan dengan adanya mekanis kontrol tubuh yang tidak dapat menyeimbangkan suhu tubuh terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas sekitar. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian kami,” Jelas Ketua tim J-ROID.

Mereka membutuhkan waktu persiapan sekitar 2 bulan untuk mengikuti ajang kompetisi The 10th International Exhibition of Inventions (IEI) & The 3rd World Invention and Innovation Forum (WIIF) 2018 di kota Foshan, China yang digelar pada tanggal 13-15 September 2018 kemarin.

Bagas dan tim memiliki rencana ke depannya, alat ini akan dikembangkan lagi sehingga dapat lebih akurat, efisien dan efektif sehingga pada masa mendatang J-ROID dapat diaplikasikan secara penuh di masyarakat.

--

Sumber : Okezone

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini