Laura Aurelia merupakan gadis muda kelahiran Pekanbaru, 22 September 1999. Ia adalah atlet pertama Tanah Air yang berhasil mendapat medali emas pada gelaran ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Namun perjuangan juga kisah hidupnya tidak semulus yang dibayangkan. Dalam perjalanan kisahnya, ia merasa dunia menjadi tak bersahabat saat dokter menjatuhkan vonis lumpuh pada kedua kakinya. Bagaimana tidak, ketika itu Laura telah malang melintang menjadi atlet renang yang berprestasi di bidangnya. Renang telah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil, sebab penyakit asma yang dideritanya membuatnya menjadikan renang sebagai salah satu terapi.

Lambat laun, renang tidak hanya menjadi terapi melainkan Laura justru jatuh cinta terhadap olahraga tersebut. Ia pun memutuskan untuk menggapai cita-cita menjadi seorang atlet renang. Tak heran jika kemudian ia rajin melakukan latihan setiap hari.
Disebut dalam Kumparan, tepat sebelum Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) 2015, Laura terjatuh di kamar mandi. Sebulan berlalu, ia tak merasa ada kejanggalan atau hal yang aneh terhadap tulangnya. Sampai kemudian tiba-tiba rasa sakit yang dahsyat menjalar ketika ia tengah membungkuk untuk mengambil smartphone di lantai.
Malang, penanganan juga penolongan yang terlambat rupanya membuat syaraf Laura tak tertolong. Dokter kemudian menyatakan bahwa Laura tidak bisa lagi berjalan normal dan harus duduk di kursi roda. Kondisi demikian memberikan pengaruh pada hidup Laura. Ia merasa tertekan dan depresi, hingga nyaris bunuh diri.

Namun dukungan tanpa henti terus diterimanya dari keluarga, sahabat, pelatih juga orang terdekat yang kemudian sukses menumbuhkan kembali semangatnya. Dengan kondisi tersebut, perlahan Laura kembali memberanikan diri untuk mengenal dan mencintai air. Ia memulai segalanya dari nol. Dengan semangat dan ketekunan, ia coba berlatih renang tanpa kaki. Meski tak mudah namun ia terus mencoba, hingga akhirnya ia pun mampu menguasai medan.
Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 pun menjadi saksi kunci perlombaan pertamanya sebagai atlet difabel. Pada momen tersebut ia sukses meraih medali perak, yang sekaligus kembali mendongkrak rasa percaya diri dan semangatnya. Setelah itu Laura terus berupaya mencetak juga mendulang kesuksesan demi Indonesia.
Lebih dari itu beberapa watu lalu, Laura sempat dipercaya untuk berjalan melintasi panggung runway Jakarta Modest Fashion Week 2018. Pada gelaran tersebut Laura diberi kesempatan untuk mewakili kaum difabel.

Di gelaran Asian Para Games 2018 kali ini, Laura pun berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Ia pun ingin membuktikan kepada seluruh masyarakat bahwa kaum difabel tetap bisa memberikan yang terbaik dengan berprestasi demi negeri.
Semangat Laura! Berikan yang terbaik untuk negeri.
Bangga Anak Bangsa!
Sumber: Kumparan | Revolusi Mental
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News