Mengikuti kesuksesan Galeri Indonesia Kaya, ruang publik pertama milik Indonesia yang mengkombinasikan edukasi dengan sebuah konsep multimedia digital untuk mempromosikan budaya Indonesia, Yayasan Bakti Budaya Djarum membuka ruang publik lainnya, kali ini di Semarang, Jawa Tengah.
Sebagai rangkaian perayaan lima tahun hari jadi Galeri Indonesia Kaya, yayasan tersebut dan pemerintah kota Semarang meresmikan pembukaan taman budaya Taman Indonesia Kaya, pada Rabu 10 Oktober. Dalam jajaran para tamu terlihat Walikota Semarang, H. Hendrar Prihadi, SE. MM, Deputi Walikota, Ir. Hr. Hevearita G. Rahayu, Presiden Direktur Yayasan Djarum, Rachmat Hartono, dan Director Program Yayasan Djarum, Renitasari Adrian datang menghadiri acara peresmian pembukaan taman budaya tersebut.
"Taman Indonesia Kaya merupakan hasil kerjasama kami dengan pemerintah kota Semarang dan juga bagian dari komitmen kami untuk mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat, khususnya generasi muda, agar mereka tidak kehilangan identitasnya sebagai warga Indonesia," ucap Victor.
"Kami harap taman ini dapat mempererat lebih banyak lagi seniman di Jawa Tengah yang akan berkontribusi lebih banyak terhadap industri kreatif di Indonesia," tambahnya lagi.
Taman ini berisikan sebuah panggung terbuka untuk penampilan seni yang mewadahi ekspresi dari para seniman. Area seluas 5000 meter persegi ini siap untuk menyambut publik dimulai dari tanggal 11 Oktober.
"Taman Indonesia Kaya terletak di pusat kota dan memberikan warna baru terhadap Semarang. Taman ini akan menjadi rumah baru bagi para seniman asal Jawa Tengah untuk mengadakan berbagai macam aktivitas kesenian dan kebudayaan. Semoga saja, komunitas seni dan seniman di Jawa Tengah bisa lebih terinspirasi untuk mempromosikan kesenian Jawa kepada penonton yang lebih luas lagi di nusantara," ucap Walikota Hendrar.
Pembangunan Taman Indonesia Kaya selesai dalam kurun waktu pembuatan 11 bulan oleh PT. Idealand Cipta Hijau. Di Taman ini terdapat beragam program seperti lokakarya menari gratis dan penampilan seni lainnya secara teratur. Panggung budaya juga tersedia untuk dimanfaatkan oleh komunitas seni di Semarang, secara gratis.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
