Ngobrol Sehat di #KopdarBaik Bersama GNFI

Ngobrol Sehat di #KopdarBaik Bersama GNFI
info gambar utama

GNFI? Pikiran saya berusaha mencerna kata ‘GNFI’, namun sepertinya saya baru dengar kata tersebut. Dengan rasa penasaran saya ketik kata itu di mesin pencarian google, kemudian saya diarahkan ke website resminya.

Akhirnya saya tau bahwa GNFI yang memiliki kepanjangan Good News From Indonesia itu adalah website yang berkampanye digital untuk menjadi sumber utama segala macam kabar baik dari Indonesia yang independen dan terpecaya. Wihh keren juga yaa… Hampir sama dengan Komunitas Blogger Plat-M yang juga berkampanye semua tentang hal baik di Indonesia tetapi lebih fokus terhadap kabar baik Pulau Madura.

Hari Sabtu Pagi (13/10/18) saya bersama Rahman berbocengan menggunakan motor matic dengan kecepatan rata-rata dari Kec. Palengaan Kab. Pamekasan menuju lokasi acara yang di adakan oleh GNFI yang bertempat di Café Java In Rest Area Sumenep Madura.

Acara kali ini adalah #KopdarBaik bertajuk Indonesia Sehat dan Indonesia Digdaya dengan tagline #1000HariTerbaik. Menghadirkan Founder GNFI, Akhyari Hananto yang menyampaikan perkembangan negara tetangga yang mampu bergerak maju setelah mengalami keterpurukan, dan juga membicarakan kondisi Indonesia yang masih belum bisa mengatasi aspek kesehatan masyarakatnya, terutama terkait stunting di Indonesia yang tercatat mencapai 7,8 juta dari 23 juta balita adalah penderita stunting, atau sekitar 35,6 persen.

Selain itu juga hadir sebagai pembicara dari Kemenkominfo, Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. Merryana Adriani, SKM., M.Kes., Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Nurfitriana Busyro, dan Sosial Media influencer Enno Lerian.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Dalam #KopdarBaik tersebut yang menjadi pusat pembicaraan adalah terkait tingginya angka stunting di Indonesia, termasuk Kabupaten Sumenep yang memiliki prevalensi stunting yang masih tinggi di Jawa Timur.

Untuk menekan angka tersebut, masyarakat perlu memahami betul faktor penyebab terjadinya stunting. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, tubuh anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Untuk mengedukasi masyarakat terkait faktor penyebab stunting, tidak cukup dibenbankan kepada pihak pemerintah terkait. Dengan acara #KopdarBaik tersebut, GNFI ingin mengajak generasi millenials untuk peduli tentang isu kesehatan yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan terdekat dan masyarakat lebih luas.

Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih digdaya sangat perlu menjaga pola hidup yang sehat agar bisa mengatasi persoalan stunting dan penyakit yang lainnya. Begitulah kira-kira yang disampaikan para pembicara pada #KopdarBaik kali ini.

Selain mendapatakan tambahan ilmu yang bermanfaat, yang tak kalah pentingnya adalah saya bisa bersilaturrahmi dengan bergbagai komunitas yang ada di Madura. Diantaranya GenPI Madura Raya, Komunitas Kota Tua Sumenep, Ariya Madura, dll.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini