Teknologi keuangan menjadi hal penting berikutnya sejak kemunculan pembayaran internet digital. Dan tren tersebut menjadi lebih meluas ketika revolusi smartphone memudahkan setiap orang untuk melakukan hampir segalanya. Termasuk membeli barang dan transaksinya. Itulah mengapa adopsi smartphone yang luas juga meningkatkan pertumbuhan fintech.
Namun, karena persyaratan adopsi, fintech sangat bergantung pada infrastruktur internet. Artinya tidak semua negara memiliki kesempatan yang sama untuk membangun sistem fintech atau bahkan regulasi. Itulah sebabnya, sebagian besar perusahaan fintech berada atau menargetkan pasar yang sudah memiliki infrastruktur internet bagus dan memiliki pengguna internet yang sangat besar. Jelas tampak jelas ketika kita membaca daftar perusahaan teknologi keuangan yang paling didanai yang berasal dari negara-negara berkembang dan maju.
Tech in Asia menggunakan datanya membuat daftar perusahaan fintech yang mendapatkan sumber pendanaan teratas di Asia Tenggara yang dirilis dalam sebuah artikel. 10 perusahaan tersebut diambil berdasarkan data dua tahun terakhir untuk mendapatkan data yang lebih terbaru. Berikut 10 perusahaan fintech di Asia Tenggara dengan pendanaan teratas di Asia Tenggara:
- Akulaku, Indonesia -- 145 juta dolar Amerika
- TenX, Singapura -- 81 juta dolar Amerika
- Mobile Credit Payment (MC Payment) -- Singapura, 62.5 juta dolar Amerika
- MOL (Money Online), Malaysia -- 61 juta dolar Amerika
- KyberNetwork, Singapura -- 52 juta dolar Amerika
- Singlife (Singapore Life), Singapura -- 50 juta dolar Amerika
- Wanchain, Singapura -- 36 juta dolar Amerika
- Pundi X, Indonesia -- 35 juta dolar Amerika
- Republic Protocol, Singapura -- 30.5 juta dolar Amerika
- FinAccel (Kredivo), Indonesia -- 30 juta dolar Amerika
Sumber: Tech in Asia | Seasia.co
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News