10.000 Ditanam Sebagai Aksi Pencegahan Tsunami dan Manifestasi Rasa Syukur Terhadap Alam

10.000 Ditanam Sebagai Aksi Pencegahan Tsunami dan Manifestasi Rasa Syukur Terhadap Alam
info gambar utama
Sumber:
info gambar

Pemerintah Sumatra Utara, bersama dengan kira-kira seribu anggota Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) dari Sumatra Utara dan berbagai daerah di Indonesia, menanam 10.000 pohon di pantai desa Lubuk Saban di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara pada hari Minggu (21/10/18), untuk membangun dinding laut alami untuk melindungi daerah tersebut dari potensi gelombang tsunami.

Pohon pantai yang berbeda, seperti mangrove/bakau, kelapa, ketapang, cemara laut, dan trembesi. ditanam selama acara, yang diselenggarakan bersama oleh Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatra Utara menyampaikan, sesuai tema yang diusung ‘Lindungi Pantaiku Makmur Bangsaku’, maka kegiatan penanaman pohon tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat Sumut untuk selalu menjaga alam dan kelestarian lingkungan.

“Melalui kegiatan ini hendaknya kita selalu menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga alam kita. Salah satunya agar terhindar dari bencana alam,” ujarnya.

Ia juga berharap dinding laut alami akan menyediakan wilayah dengan pertahanan pantai. “Kami tidak ingin gelombang tsunami menimpa kami. Namun, jika itu terjadi di masa depan, pohon-pohon ini dapat melindungi kami dari kehancuran besar,” kata Edi pada Minggu (21/10/18).

Gubsu Edy Rahmayadi bersama Majelis Nichiren Shoshu Budha Dharma Indonesia (MNSBDI) menanam bibit pohon berbagai jenis antara lain Bakau, Cemara, ketapang, dan Kelapa di Desa Pantai Lubuk Saban, Kec. Pantai Cermin, Kab. Serdang Bedagai. Minggu (21/10). hal ini dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi MNSBDI yang ke-54. Program pembinaan umat dan aksi sosial ini diikuti 3000-an perwakilan umat dari seluruh Indonesia.
info gambar

Edy juga menambahkan bahwa upaya untuk melindungi lingkungan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga penduduk dan lembaga peduli lingkungan. “Kita alami bersama beberapa waktu belakangan ini, cuaca yang sangat ekstrim, sehingga menimbulkan bencana. Sebenarnya ini semua merupakan ulah dari kita sendiri. Mari kita jaga kelestarian alam untuk anak cucu kita,” ujarnya.

Edy pun berharap, ke depan, kegiatan sosial kemasyarakatan dan peduli lingkungan yang merupakan program Wahana Negara Raharja (WNR) dapat menjadi contoh bagi masyarakat agar selalu menjaga kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Ketua Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia Pandita Utama, Herwindra Aiko Senosoenoto menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini merupakan kegiatan tahunan dalam rangka memperingati Hari Jadi MNSBDI yang ke 54 dengan tema Hati Untuk Negeri.

Herwindra Aiko Senosoenoto, mengatakan acara itu juga merupakan manifestasi rasa syukur terhadap alam. "Mari kita bekerja bersama sebagai orang beragama untuk menjaga lingkungan."

Sumber: Jakarta Post | Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Sumatra Utara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini