Pulau Boracay di Filipina Kini Resmi Dibuka Kembali Setelah 6 Bulan Pemeliharaan

Pulau Boracay di Filipina Kini Resmi Dibuka Kembali Setelah 6 Bulan Pemeliharaan
info gambar utama

Pada awal tahun 2018, pemerintah Filipina mengumumkan bahwa pulau Boracay akan ditutup selama 6 bulan lamanya. Bukan tanpa alasan, pulau ini akan dilakukan pemeliharaan karena banyaknya sampah dan limbah akibat dari sektor pariwisata.

Meskipun para turis menyumbang lebih dari 13 trilyun rupiah setiap tahunnya, namun mereka juga meninggalkan tumpukan sampah yang merusak ekosistem laut. Hal ini menjadi semakin viral ketika penyelam Rich Horner menggunggah video ketika ia menemukan banyak sekali sampah di lautan seperti yang dilansir dari “The Insider”.

Kini setelah 6 bulan ditutup, pemerintah kembali mengumumkan bahwa pulau Boracay kembali dibuka. Namun, pembukaan ini juga diikuti dengan beberapa peraturan ketat untuk para wisatawan serta pemilik hotel guna menjaga kelestarian pulau tersebut.

Turis di Pulau Boracay, Filipina I Foto: Noel Celis/Kompas.com
info gambar


Presiden Filipina, Rodrigo Duterte melarang pemilik hotel dan restoran untuk membuang limbah langsung ke lautan. Pemerintah setempat juga menutup beberapa hotel, restoran dan kasino yang tidak memenuhi standar. Selain itu, beberapa olahraga air seperti scuba diving dan jetski dilarang beroperasi agar kedepannya pantai Boracay tetep terlindungi.

Tak hanya regulasi pada sejumlah tempat, saat ini pemerintah Filipina juga membatasi jumlah wisatawan yang dapat masuk ke pulau tersebut. Peraturan baru menyatakan bahwa jumlah turis yang diperbolehkan berlibur hanya 19.200 orang pertahunnya berbeda dengan tahun sebelumnya dimana Pulau Boracay dipenuhi oleh 2 juta wisatawan/tahun.


Sumber: The Insider

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini