Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada hari Kamis (01/11/18) bahwa telah mencatat 1,25 juta kunjungan turis asing pada bulan September, 10,56 persen lebih rendah dari bulan sebelumnya.
“Belajar dari tahun ke tahun data kedatangan turis, kami melihat bahwa penurunan kedatangan turis pada bulan September adalah normal karena musim liburan berakhir [pada bulan September]. Negara-negara Eropa telah memasuki Musim Gugur,” kata Kepala BPS Suhariyanto pada konferensi pers pada hari Kamis.
Dia mengungkapkan bahwa penurunan terbesar dalam kunjungan wisatawan terjadi di Tanjung Benoa di Bali, diikuti oleh kedatangan di Sumatera Selatan.
Penurunan di Sumatera Selatan terlihat sangat besar karena, pada bulan sebelumnya, ibukota provinsi Palembang menyambut sejumlah besar wisatawan mengingat ketika itu adanya pagelaran Asian Games 2018 dari 18 Agustus hingga 2 September, tambah Suhariyanto.
Sementara itu, peningkatan kunjungan wisatawan terbesar terlihat di Manado, Sulawesi Utara, karena pembukaan penerbangan baru dari Bandara Internasional Sam Ratulangi ke beberapa kota di China. “Kami juga melihat peningkatan tajam pada kedatangan di Kalimantan Barat,” tambahnya.
BPS mengatakan Cina masih merupakan sumber wisatawan terbesar, diikuti oleh Malaysia, Timor Leste, dan Australia. "Datanya mirip dari bulan ke bulan, dengan perubahan kecil dalam posisi di antara mereka," kata Suhariyanto.
Kedatangan turis dari Januari hingga September mencapai 11,93 juta. Tahun ini, Indonesia menargetkan untuk menyambut 17 juta turis asing.
Mari kita bersama-sama membantu perkembangan pariwisata Indonesia dengan menggerakkan diplomasi people-to-people, sesederhana membantu menyebarkan berita pariwisata Indonesia ke teman-teman di luar negeri.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
