PT INKA Siap Ekspor 75 Gerbong Kereta. Ke Mana Tujuannya?

PT INKA Siap Ekspor 75 Gerbong Kereta. Ke Mana Tujuannya?
info gambar utama

PT Industri Kereta Api (INKA) baru saja mengikuti lelang proyek pembuatan 75 gerbong kereta barang untuk Bangladesh. Proyek ini bertujuan untuk melanjutkan pasar ekspor yang diincar PT INKA.

75 gerbong tersebut ditaksir senilai USD 20 juta. Nominal ekspor itu memang tidak besar, tapi Bangladesh bukan pertama kalinya memesan gerbong kereta ke PT INKA. Sebelumnya mereka sudah tiga kali memesan kereta penumpang.

“Baru kemarin kami submit lelang di Bangladesh untuk kereta barang yang biayanya sekitar Rp 600 juta – Rp 700 juta per gerbong. Semoga saja menang,” tutur Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro, dikutip dari Finansial.

Budi menambahkan, saat ini PT INKA saat ini sedang mengembangkan proyek pembuatan kereta api secara paket. Proyek bernama Indonesia Railway Development Consorsium itu menawarkan paket pengerjaan seperti desain pembuatan kereta, konstruksi, hingga pembiayaan melalui Bank Exim.

Salah satu produknya adalah paket Light Rail Transit (LRT). Pekan lalu, paket tersebut sudah ditawarkan ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Asia Selatan yakni Bangladesh. Dari keempatnya, Filipina yang paling tertarik membeli.

Jika proyek-proyek itu sudah berjalan semua, tahun depan diharapkan sudah menyelesaikan LRT Jabodetabek, 250 kereta penumpang yang dipesan Bangladesh, 50 kereta permintaan dari Thailand, dan 75 gerbong yang diekspor ke Sri Lanka.

Ekspor besar-besaran ini adalah peningkatan masif PT INKA. Sebab sebelumnya mereka hanya bisa mengekspor dengan jumlah kecil, ke negara tetangga seperti Malaysia. Masa-masa sulit itu juga diungkapkan Budi Noviantoro.

“Dulu itu ekspor kami kecil-kecil, tidak banyak, paling ke Malaysia. Tapi, sekarang ini masif sekali apalagi permintaan pasar ekspor juga meningkat,” imbuhnya.


Sumber: Finansial, Tempo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini