Kemenpar Akan Kembangkan Destinasi Digital, Seperti Apa?

Kemenpar Akan Kembangkan Destinasi Digital, Seperti Apa?
info gambar utama

Kementerian Pariwisata berencana untuk menyelesaikan 100 destinasi wisata digital yang Instagramable sebagaimana mereka menargetkan lebih banyak wisatawan milenial.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan banyak negara masih belum menargetkan pasar milenial secara serius, meskipun faktanya pasar milenial meliputi sekitar 50 persen dari semua wisatawan, demikian dikutip dari Antara.

Kampung pelangi Jodipan, Malang | Sumber: Harga Tiket Wisata
info gambar

Kaum milenial, lanjut Arief, dikenal karena kebiasaan mereka mengunggah foto-foto yang mempesona di akun Instagram mereka. Oleh karena itu, menteri akan meninjau kembali tempat-tempat wisata atau kegiatan yang memiliki potensi untuk didaftarkan sebagai lokasi yang sedang tren dan menarik wisatawan milenial.

Kementerian akan meningkatkan promosi melalui platform media digital dan jaringan pariwisata digital yang luas untuk mendorong bisnis online dan penggunaan media sosial di semua pasar.

Pada 2016, sekitar 49 persen wisatawan di Indonesia berasal dari generasi milenial, mereka yang berumur di bawah 35 tahun, dan angkanya diperkirakan akan meningkat. Pariwisata digital adalah cara untuk mencapai target tersebut.

Jembatan kaca Pantai Nguluran, Jogja | Sumber: Sobat Jogja
Jembatan kaca Pantai Nguluran, Jogja | Sumber: Sobat Jogja

Indonesia menyambut 9,7 juta turis asing pada tahun 2015 dan jumlahnya meningkat menjadi 11,5 dan 14 juta pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing. Pada bulan September, negara mencatat pertumbuhan 11,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kementerian memprediksi akan mampu menarik 17 juta orang pada akhir 2018.

"Kami pikir itu mungkin untuk mencapai target 20 juta [pelancong] pada 2019," kata Arief.


Sumber: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini