6 Tahun Menuju Debut Pesawat R80

6 Tahun Menuju Debut Pesawat R80
info gambar utama

Pesawat buatan Indonesia, R80, direncanakan bisa mulai lepas landas pada tahun 2025. Itu berarti dalam 6 tahun ke depan, megaproyek dalam negeri ini akan menjadi pesawat sipil komersial pertama yang diproduksi Indonesia.

“Alhamdulillah desain yang kami buat sejak 4-5 tahun lalu ini akan selesai, dan tahun depan kami mulai membangun prototipe untuk selanjutnya masuk ke uji terbang,” demikian penjelasan dari Komisaris PT. Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Habibie, dikutip dari CNBC Indonesia.

Sementara itu desain keseluruhan pesawat akan dirampungkan akhir tahun ini. Untuk nama pesawat, R80 dipilih karena memiliki arti tersendiri. Huruf “R” berarti regional yakni penerbangan jarak pendek, sedangkan angka 80 menunjukkan jumlah penumpang.

Dengan kapasitas mini dan jarak tempuh yang tidak jauh, pesawat R80 bisa menjangkau kota-kota dengan landasan pacu yang tidak panjang. Contohnya dari Palembang ke Padang yang sekarang harus lewat Jakarta karena memakai pesawat besar, dengan R80 bisa dilakukan penerbangan langsung (direct flight).

Jarak penerbangannya sengaja didesain tidak lebih dari 500 Km, untuk mengisi pasar jarak pendek yang sedang lowong. Ini terbukti dengan maraknya permintaan R80 dari maskapai-maskapai penerbangan nasional seperti NAM Air, Kalstar, Trigana Air, dan Aviastar.

Pesawat R80 adalah produk gagasan mantan presiden Republik Indonesia, BJ Habibie. Proyek ini termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditaksir memakan biaya sampai USD 1,6 miliar, tapi sama sekali tidak memakai uang negara atau APBN.

Sebagai gantinya, proyek R80 harus mencari dana dari jalur swasta dan pembiayaan publik. Seperti contohnya di pembiayaan publik, ada kampanye patungan nasional untuk merealisasikan pembuatan R80 di beberapa situsweb donasi bersama.

Untuk pengembangan tahap pertama, pesawat R80 akan diproduksi sebanyak 450 unit. Dari jumlah tersebut 155 diantaranya sudah dipesan oleh beragam maskapai penerbangan nasional, dan sisanya akan dipasarkan dengan harga USD 25 juta per unit.


Sumber: CNBC Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini