Komite Kelas adalah Jembatan Sinergi Orang Tua Siswa dan SDN 2 Wanasari Indramayu

Komite Kelas adalah Jembatan Sinergi Orang Tua Siswa dan SDN 2 Wanasari Indramayu
info gambar utama

Indramayu, 10 November 2018 SDN 2 Wanasari yang merupakan sala-satu sekolah dampingan Sekolah Literasi Indonesia telah melaksanakan komitmen bersama terkait pelaksanaan Pelatihan Pengembangan Keluarga (Parenting) dengan tujuan membangun sinergi orang tua dengan sekolah karena tanggung jawab pendidikan tidak bisa berlepas dari 3 pelaksana yaitu: orang tua, sekolah dan masyarakat karena seyogiyanya pendidikan adalah proses berkelanjutan pada 3 unsur tersebut, dari keluarga, kemudian ke sekolah, kemudian terjun ke-masyarakat hingga ujung-ujungnya akan kembali lagi kepada keluarga lagi.

“Bapak/ibu hebat, siapa yang pernah menayakan perkembangan belajar anaknya ke-pada bapak/ibu guru di sekolah?” pertanyaan tersebut menjadi jembatan Konsultan Relawan menggantar pelatihan hari ini. Kegiatan dimulai pukul 09:00 wib yang dihadiri oleh 96 orangtua/wali siswa yang dibuka oleh Ibu Sukemi selaku Kepala Sekolah SDN 2 Wanasari yang menekankan dalam sambutannya “kerjasama, dukungan dari bapak ibu dalam mendidik anak dirumah sangat membantu guru dalam mendidik anak di sekolah”, yang selanjutnya perkenalan singkat terkait program Sekolah Literasi Indonesia oleh Kawan Jumrawati sebelum pemaparan materi secara interaktif yang dipandu oleh kawan Hajra Yansa. Celetukan keluhan, pertanyaan, dan curhatan dari orang tua siswa mewarnai kegiatan, hingga pukul 11:00 wib kegiatan ini selesai, orangtua siswa masih terlihat antusias.

Dalam pemaparan materi, hajra yansa mengajak bapak/ibu mensinergikan 3 poin penting, pertama) terkait potensi anak bagaimana peran orang tua menggiring belajar anak berangkat dari multiple intelegense (kecerdasan majemuk) dan bagaimana gaya belajar yang ada pada diri anak sebagai siswa; point kedua) menangkal pengaruh negatif, bagaimana peran orang tua mendampingi anak-anaknya dalam pergaulannya, dan pointketiga) tentang pembentukan karakter yang 70%nya dibentuk dalam keluarga. Tiga 3 point inilah yang harus disinergikan gerakannya, apa yang diterapkan di sekolah harus sejalan dengan dirumah begitu pula sebaliknya.

Diakhir kegiatan ditutup dengan pembentukan komite kelas sebagai wadah sinergi antara guru dan orang tua siswa yang langsung didiskusikan bersama antara wali kelas SDN 2 Wanasari dan orang tua siswa, meski sebuah hal baru bagi orang tua siswa tapi mereka tidak keberatan “semoga dengan adanya komite kelas ini, kami juga bisa mamantau pendidikan anak kami” tutur Ibu Fatia, sala-satu orang tua siswa yang hadir pada kegiatan hari ini. Bagaimanapun, mendidik anak tidak boleh lepas dari jangakuan orang tuanya, ibu dan bapaknya, karena dua (2) orang inilah yang mencintai anak dengan tulus tanpa batas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini