Ada Lima Produk Indonesia di Festival Belanja Online Dunia

Ada Lima Produk Indonesia di Festival Belanja Online Dunia
info gambar utama

Produk-produk Indonesia terus menancapkan kukunya di pasar dunia. Terbaru, ada lima jenama dalam negeri yang ikut serta di festival belanja online terbesar di dunia, yang diadakan di Cina kemarin (11/11).

Acara yang bernama Singles Day itu merupakan festival belanja online terbesar di dunia, yang kembali digelar di tanggal cantik, 11 November. Ada lebih dari 100 ribu merek ternama dunia yang mengikuti ajang ini, dan angka itu meningkat dari tahun lalu yang berjumlah sekitar 60 ribu merek.

Menariknya, di antara ratusan ribu merek tahun ini ada lima yang merupakan jenama kebanggaan Indonesia. Mereka adalah Kopi Kapal Api, Biksuit Richeese, Indomie Mie Goreng, Kerupuk Udang Papatonk, dan Sarang Burung Walet Yan Ty Ty. Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi satu-satunya perwakilan Asia di ajang ini.

Singles Day merupakan festival yang digagas oleh Alibaba Group, jaringan toko online raksasa di Cina. Dalam mempersiapkan partisipasinya di acara ini, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Alibaba Group sejak Oktober 2018, dengan melakukan serangkaian promosi. Salah satunya adalah peluncuran platform Pavilion Indonesia secara daring di salah satu toko dunia maya kepunyaan Alibaba, yakni Tmall.

Tak hanya sebatas itu, Pavilion Indonesia juga dihadirkan dalam bentuk nyata di Oriental Pearl Tower di Kota Shanghai, pada 2-6 November lalu. Acara ini berbarengan dengan China International Import Expo, yang mengundang Indonesia sebagai country of honor atau negara kehormatan.

Kembali ke Singles Day, oleh karena festival ini berskala dunia, hasil penjualannya tidak main-main. Total transaksi di Singles Day ditaksir bisa melebihi jumlah penjualan di dua festival belanja online besar di Amerika Serikat pada tahun ini, yakni Black Friday dan Cyber Monday.


Sumber: Liputan6

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini