Roah Segare, Ritual Tradisi Ala Masyarakat Lombok Barat

Roah Segare, Ritual Tradisi Ala Masyarakat Lombok Barat
info gambar utama

Pada tanggal 4 November yang lalu masyarakat Lombok Barat mengadakan ritual tradisional Roah Segare di Pantai Kuranji, desa Kuranji Dalang, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Roah Segare adalah ritual tahunan yang diadakan pada bulan Muharram dari kalender Islam oleh nelayan dan penduduk lokal di Lombok Barat. Namanya berarti "merawat laut", dan tujuan dari tradisi ini adalah untuk menjaga keseimbangan alam dan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.

Parayaan Roah Segara | Foto: Panca Nugraha / Jakarta Post
info gambar

“Roah Segare adalah tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi sebagai warisan dari kearifan lokal. Ini adalah cara untuk berterima kasih kepada Tuhan atas makanan yang kami sediakan dan untuk menjauhkan kami dari bahaya,” kata kepala desa Kuranji Dalang, Sukadin.

Ratusan penduduk setempat mengumpulkan hasil panen dan makanan di atas nampan bambu yang disebut penulang dulang, yang kemudian mereka pasang di pantai Kuranji pada pagi hari. Setelah memberkati persembahan dengan sholat Barzanji, Selakaran, dan Zikir, mereka membiarkan nampan larut ke laut, sebuah langkah yang dikenal sebagai larungan.

Roah Segara masyarakat Lombok Barat | Sumber: Apsara News
info gambar

Sisa makanan tanpa-penawaran kemudian dikonsumsi bersama oleh para peserta untuk mewakili solidaritas nelayan. Para nelayan dilarang pergi ke laut selama tiga hari setelah ritual itu sebagai bentuk penghormatan terhadap laut dan ekosistemnya.

Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, Ilham mengatakan bahwa Roah Segara berfungsi sebagai tanda peringatan terhadap aktivitas berbahaya seperti penangkapan ikan dinamit. "Karena pantai dan laut yang terawat baik akan bermanfaat bagi kehidupan kita," katanya.


Sumber: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini